2020, Indonesia Akan Terbebas dari Campak dan Rubella
JAKARTA, iNews.id - Eliminasi campak dan pengendalian penyakit rubella menjadi fokus pemerintah. Fase I telah dilaksanakan selama Agustus-September di seluruh Pulau Jawa dengan lebih dari 35,3 juta anak menjadi pesertanya.
Fase II akan dilaksanakan pada bulan yang sama. Sebanyak 31,8 juta anak diharapkan ikut serta untuk membebaskan Indonesia dari penyebaran dua penyakit yang mematikan tersebut.
Agar program ini sukses, Menteri Kesehatan Prof. Dr. dr. Nila Moeloek, SpM dijadwalkan akan menijau pelaksanaan kampanye ini. Kota yang dipilih sebagai lokasinya adalah Makassar.
"Besok Menteri Kesehatan meninjau pelaksanaan dari kegiatan kampanya dan pengenalan vaksin di Madrasah Sanawiah Negeri 1 Kota Makasar," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono, Kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta (31/7/2018).
Menurut Anung, kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kekebalan tubuh anak. Apalagi pemerintah telah menetapkan tahun 2020, Indonesia akan terbebas dari campak dan rubela. Namun, target tersebut tak akan tercapai bila tak ada dukungan dari berbagai pihak.
"Diharapkan kegiatan ini dapat meminimalisir dampak dari measles dan rubella (MR) dan meningkatkan kekebalan tubuh anak. Program eliminasi campak dan rubela tahun 2020 bisa kita capai bersama. Saya ingin dukungan dari berbagai pihak untuk menyukseskan program ini," kata dia.
Demi memutus mata rantai penularan penyakit measles dan rubella, maka dibutuhkan cakupan imunisasi yang luas. Untuk itu, Kementerian Kesehatan menargetkan 95 persen anak mendapat imunisasi.
Setelah masa kampanye berakhir, imuniasi MR akan diberikan secara massal tanpa mempertimbangkan status imunisasi sebelumnya. Imunisasi ini akan dilakukan pada anak usia sembilan bulan, 18 bulan, dan anak kelas satu sekolah dasar atau sederajat.
Editor: Tuty Ocktaviany