4 Cara Mudah Mengatasi Anak Tak Nafsu Makan karena Anosmia, Akibat Covid-19
JAKARTA, iNews.id - Anak-anak merupakan salah satu golongan yang rentan terinfeksi Covid-19. Meski tingkat keparahan Covid-19 pada anak hanya 1 persen, tapi risiko anak terinfeksi Covid-19 sangat besar. Salah satu gejala Covid-19 yang sering muncul yaitu anosmia atau kehilangan indera penciuman yang membuat anak menjadi sulit makan.
Padahal, anak-anak dalam rentang usia 0-18 tahun membutuhkan asupan makanan yang sehat dan bergizi untuk pertumbuhan. Namun, akibat anosmia ini anak menjadi kehilangan nafsu makannya karena pengaruh indera perasa dan penciumannya yang terganggu. Lalu apa yang bisa dilakukan orangtua untuk mengatasi hal ini?
Dokter Spesialis Anak, dr. Reza Fahlevi, mengungkapkan orangtua maupun pengasuh yang merawat anak dengan gejala anosmia harus memutar otak untuk memunculkan kembali nafsu makan sang anak. Apalagi nutrisi yang berasal dari makanan ini juga sangat diperlukan oleh anak untuk pemulihan kesehatannya. Dia pun membagikan sejumlah tips yang bisa dilakukan, diantaranya:
1. Harus benar jumlahnya
2. Frekuensi pemberian makan juga harus benar, terdiri dari tiga kali makan besar dan dua kali snack atau makanan selingan.
3. Teksturnya harus disesuaikan dengan usia. Kalau usianya 6 bulan sampai 9 bulan, masih bubur halus. Usia 9-12 bulan bubur kasar dan di atas 12 bulan, anak sudah bisa mengonsumsi makanan keluarga.
4. Variasi dan rasa makanan juga harus disukai anak. Makanan yang terlalu hambar untuk anak pun tidak baik, sebab membuat anak menjadi tidak mau makan apapun.
“Hal yang paling sering membuat anak menjadi tidak mau makan adalah pengaturan jam makan anak yang tidak baik. Anak baru saja mendapatkan snack, namun setengah jam kemudian diberi makanan utama, sehingga anak tidak mau makan karena masih kenyang. Makanya sebaiknya kita atur, antara susu, snack dan makan utama tidak terlalu dekat minimal dua jam,” kata dr. Reza, dalam Live Instagram Series Bersama Okezone dan Sindonews ‘Covid-19 pada Anak: Gejala dan Panduan Isoman’, baru-baru ini.
Di samping itu adakalanya anak-anak menolak untuk makan dan memilih untuk minum susu saja. Menurut dr. Reza, fenomena ini bisa dilihat berdasarkan usia sang anak. Karena pada anak sehat di atas usia 1 tahun mereka membutuhkan makanan sebesar 70 persen dan susu sebesar 30 persen. Adapun pada anak di atas usia dua tahun, susu sebagai tambahan asupan saja, karenanya tidak wajib untuk diberikan.
“Kalau anak tidak ada masalah makan, maka lebih baik konsumsi makan padat. Kecuali ada masalah makan atau masalah oromotornya tidak baik baru ditambahkan susu untuk pengganti makan yang kurang. Kalau di atas 2 tahun dan sering dikasih susu, malah banyak yang mengalami obesitas,” tuturnya.
Editor: Dyah Ayu Pamela