Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Densus 88 Ungkap Modus Perekrut Anak ke Jaringan Terorisme, Manfaatkan Medsos-Gim Online
Advertisement . Scroll to see content

Anak Punya Kebiasaan Menguping? Ortu Bisa Lakukan Ini

Rabu, 27 April 2022 - 15:48:00 WIB
Anak Punya Kebiasaan Menguping? Ortu Bisa Lakukan Ini
Ilustrasi anak suka menguping. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Orangtua perlu mengarahkan anak agar kebiasaan menguping ini tidak terbawa hingga mereka dewasa. Beberapa percakapan orang dewasa juga tidak selalu baik jika didengar oleh anak-anak. Percakapan yang tidak dapat diterima sesuai usia dapat menimbulkan perasaan rasa cemas pada anak-anak. 

Bagaimana Cara Menghentikan Kebiasaan Menguping Anak?

Menurut Gracia Ivonika, M.Psi., Psikolog, ada beberapa cara yang dapat dilakukan orangtua untuk menghilangkan kebiasaan menguping pada anak. Berikut beberapa hal yang dapat Anda terapkan. 

1. Cari Tahu Penyebab Anak Menguping

Menurut psikolog Gracia, daripada memarahi anak saat ketahuan menguping, sebaiknya cari tahu terlebih dahulu penyebab anak melakukan kebiasaan tersebut.  “Coba pahami apa yang membuat anak suka menguping pembicaraan orang lain. Ajak anak berdiskusi terbuka dulu untuk paham apa yang mendorongnya menguping,” kata Gracia. Tanyakan kepada anak dengan pertanyaan seperti, “Apa manfaatnya menurut kamu setelah mendengar percakapan orang lain?” psikolog Gracia memberikan contoh. Kemudian ibu juga perlu memperhatikan, apa hal yang membuat anak mengulang hal yang sama untuk menguping. 

2. Komunikasikan Kepada Anak Tentang Kebiasaan Menguping

Setelah memahami alasan yang melatarbelakangi sikap anak menguping, orangtua bisa mengoreksi perilaku tersebut. Untuk anak usia praremaja atau sudah bisa diajak berdiskusi, ajak mereka bicara tentang batasan dan menghargai privasi orang lain. Apabila anak masih berusia 5-12 tahun, jelaskan batasan-batasan privasi orang lain yang tidak boleh dilanggar. Misalnya, Anda bisa menjelaskan seperti. “Jika ibu dan ayah sedang berbicara berdua, adik sebaiknya tidak mendengarkannya.”

3. Buat Batasan yang Jelas di antara Anda dengan Anak

Terkadang, anak melakukan kebiasaan kurang baik bukan karena perilaku mereka yang buruk. Akan tetapi, hal itu dapat disebabkan karena anak tidak paham dari apa yang mereka lakukan. Oleh karena itu, jangan takut membuat batasan yang konkret terhadap anak. Misalnya Anda dapat memberi tahu bahwa anak tidak boleh mendengarkan percakapan orangtua saat pintu kamar ditutup.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut