Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sebelum Meninggal, Otig Pakis Berjuang Melawan Kanker Rektum Sejak 2021
Advertisement . Scroll to see content

Apa Itu Kanker Rektum? Bedah Intersphincteric Resection Diklaim Jadi Solusi Terbaru

Jumat, 15 November 2024 - 07:26:00 WIB
Apa Itu Kanker Rektum? Bedah Intersphincteric Resection Diklaim Jadi Solusi Terbaru
Ilustrasi bedah Intersphincteric Resection dalam penanganan kanker rektum. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

Penanganan Kanker Rektum

Sebagai informasi, kanker rektum bisa ditangani jika dideteksi lebih dini. Kemajuan teknologi memungkinkan dokter menangani kanker di area rektum dengan lebih spesifik. Dengan harapan, pasien bisa sembuh dan pulih dari sakitnya. 

"Perkembangan teknik imaging seperti MRI dan Endorectal Ultrasound memungkinkan dokter memetakan secara tepat lokasi dan penyebaran tumor pada rektum," kata Dokter Spesialis Bedah Digestif Bethsaida Hospital Gading Serpong dr Eko Priatno, Sp.B-KBD, dalam keterangan resminya. 

Kecanggihan imaging, lanjut dr Eko, sangat membantu dalam menentukan keterlibatan tumor terhadap otot di dasar panggul dan otot sfingter ani yang berperan penting dalam fungsi anus. Dengan informasi yang lebih akurat dari hasil imaging, tim dokter dapat merencanakan operasi yang lebih presisi dan aman.

"Teknologi imaging modern menjadi kunci dalam menilai dan menangani kanker rektum dengan lebih baik. Ini memberi kami peluang untuk mempertahankan fungsi anus pada pasien dengan cara yang sebelumnya sulit dilakukan," ungkap dr Eko. 

"Melalui teknik seperti Intersphincteric Resection, kami bisa mengangkat bagian rektum yang terkena kanker tanpa mengorbankan fungsi anus pasien," tambahnya. 

Dikatakan oleh dr Eko mengenai Intersphincteric Resection, apakah itu? 

Menurut dr Eko, Intersphincteric Resection adalah teknik bedah canggih yang memungkinkan pengangkatan sebagian rektum yang terlibat kanker tanpa menghilangkan seluruh anus. Dalam prosedur ini, bagian rektum yang terkena kanker dipotong dengan hati-hati dan minimal invasif, menjaga otot sfingter ani tetap utuh, sehingga pasien masih bisa mengontrol fungsi buang air besar secara normal setelah operasi dan mengontrol BAB.

"Proses ini adalah salah satu tindakan bedah digestif yang membutuhkan ketelitian dan keahlian khusus," sambung dr Pitono selaku Direktur Bethsaida Hospital. 

Demikian pembahasan mengenai apa itu kanker rektum yang ternyata banyak menyerang orang-orang dengan asupan serat rendah, tapi lemak tinggi. Semoga informasi ini bermanfaat.

Editor: Muhammad Sukardi

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow

Related News

iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut