Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : 5 Cara Sederhana Menjaga Kebersihan dan Kesehatan Kulit, Nomor 3 Rajin Ganti Sarung Bantal 
Advertisement . Scroll to see content

Bahaya! Konsumsi Obat Batuk Berlebihan untuk Bikin Teler

Kamis, 11 Maret 2021 - 14:16:00 WIB
Bahaya! Konsumsi Obat Batuk Berlebihan untuk Bikin Teler
Konsumsi obat batuk agar bisa teler sangat tidak dianjurkan. (Foto: Istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Belum lama ini sebuah video heboh di media sosial, tentang pria yang mengonsumsi obat batuk dengan jumlah sangat tidak wajar. Pria tersebut meminum obat batuk dalam takaran berlebihan.

Sejumlah netizen menjelaskan bahwa tujuan pria tersebut mengonsumsi obat batuk bukan untuk mengatasi gejala batuk yang diderita, melainkan mendapatkan efek bikin seseorang teler atau "nge-fly". Jadi, bisa dikatakan pria tersebut menyalahgunakan obat.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam Prof Dr dr Murdani Abdullah, SpPD-KGEH menerangkan bahwa di dalam obat batuk terdapat kandungan kodein yang biasanya dipakai untuk meredakan nyeri ringan hingga berat. 

"Nah, kodein itu bagian dari sikotropika. Ketika dikonsumsi dalam jumlah tertentu, bahan tersebut dapat berfungsi untuk obat batuk berlebihan tapi kalau sudah berlebihan, tentu akan memberi dampak buruk pada tubuh," ujarnya dalam sebuah Webinar (10/3/2021).

Lebih jauh, Dokter Kejiwaan Dr dr Kristiana Siste, SpKJ(K) menjelaskan bahwa di dalam obat batuk itu mengandung DMP atau Dextromethorphnan yang bisa bekerja juga untuk meningkatkan dopamine. 

"Seperti NAFZA lainnya, DMP yang terkandung di obat batuk dapat menimbulkan kondisi kesenangan untuk terus menggunakannya. Nah, dophamine intu memberi efek yang sama seperti NAFZA. Makanya banyak yang menyalahgunakan," ujarnya lagi. 

Padahal, saat obat batuk dikonsumsi dengan jumlah yang berlebihan, hal ini akan memberi dampak buruk pada kesehatan tubuh jangka panjang. Menurut informasi yang iNews.id terima, pada konsumsi DMP dosis 200-400 mg, itu memberi efek euforia dan halusinasi, 300-400 mg efeknya gangguan persepsi visual, hilangnya koordinasi motorik. 

Lalu, 500-1.500mg efeknya dissosiatif sedatif, dan pada dosis 1.500-3.000 (terbagi) efek yang akan terjadi adalah dissosiatif, terkecuali dengan efek yang lebih lama. 

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut