Begini Cara Deteksi Dini Penyakit Lupus dan Penanganannya
Bukan cuma penyebabnya yang masih buram, tetapi juga gejala lupus yang tak pasti. Ada beberapa gejala lupus yang bisa dirasakan lebih dini, di antaranya nyeri sendi, sariawan yang tak kunjung sembuh, ruam di pipi berbentuk kupu-kupu, hingga demam.
"Ada juga yang rambutnya rontok, sendi nyeri, kalau bangun tidur wajah dan kakinya bengkak. Berbeda-beda setiap orang, tetapi yang paling sering dialami di awal adalah nyeri sendi," lanjut dokter penyakit dalam dari RS. Dr. Cipto Mangunkusumo Jakarta.
Meski sulit dideteksi dini, Anda bisa melakukan Periksa Lupus Sendiri (Saluri) sebagai bagian program deteksi dini penyakit lupus dari Kemenkes RI. Saluri sendiri bisa dilakukan di POs Pembinaan Terpadu (Posbindu), Puskesmas, atau sarana pelayanan kesehatan lainnya dengan memperhatikan gejala-gejala yang muncul berikut ini:
1. Demam lebih dari 38 Celsius dengan sebab yang tidak jelas
2. Rasa lelah dan lemah berlebihan
3. Sensitif terhadap sinar matahari
4. Rambut rontok
5. Ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang melintang dari hidung ke pipi
6. Ruam kemerahan di kulit
7. Sariawan tak kunjung sembuh, terutama di atap rongga mulut
8. Nyeri dan bengkak di persendian terutama di lengan dan tungkai dan menyerang lebih dari dua sendi dalam jangka waktu lama
9. Ujung-ujung jari tangan dan kaki pucat hingga kebiruan saat udara dingin
10. Nyeri dada terutama saat berbaring dan menarik napas panjang
11. Kejang atau kelainan saraf lain
12. Kelainan hasil pemeriksaan laboratorium seperti anemia, leukopenia (rendahnya jumlah sel darah putih), dan trombositopenia (kurangnya jumlah platelet atau trombosit).
Walaupun penyebab dan gejalanya masih belum pasti, namun ada pola hidup yang bisa menurunkan risiko penyakit lupus agar tidak semakin parah.
"Makan-makanan yang seimbang, nutrisinya yang baik, berat badan dikontrol, dan tetap aktif beraktivitas," ungkap dr. Sumariyono.
Selain itu, hindari aktivitas fisik yang berlebihan, hindari merokok dan paparan asap rokok, hindari perubahan cuaca, hindari stres, diet khusus, hindari paparan sinar matahari secara langsung, khususnya ultraviolet pukul 10.00 hingga 15.00. Selain itu, kenakan pakaian tertutup dan sunblock, hindari paparan lampu UV, kontrol ke dokter, dan minum obat secara teratur.
Editor: Tuty Ocktaviany