Bersama Kemenkes, PP Muhammadiyah Gencarkan Upaya Pencegahan Penularan Covid-19 di Lingkungan Pesantren

Emma menuturkan, pihaknya juga telah melakukan pendekatan dari sisi organisasi. Oleh karena itu, ditunjuk dua pesantren percontohan untuk dilakukan monitoring secara mendalam. Terlebih kepada salah satu dari kedua pondok pesantren tersebut yang tetap menyelenggarakan pembelajaran secara tatap muka.
"Sementara ini, untuk yang terlibat baru dua pesantren dan salah satunya, yaitu MBS (Muhammadiyah Boarding School-red) itu masih membuka kelas tatap muka. Sudah kita bagikan pedoman dan buku harian yang di-share kepada para guru dan santri, sekaligus untuk mengontrol para santri di rumah," kata Emma.
MPKU juga turut melaksanakan program Pesantren Siaga Covid-19 berbasis ketahanan pangan. Pihaknya telah menyediakan bibit lele dan kangkung untuk kemudian dibudidayakan oleh pihak pondok pesantren serta masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar pondok pesantren.
"Masyarakat diberikan modal dalam bentuk ember, bibit kangkung, lele yang mereka harus pelihara sendiri. Kemudian Kemenkes juga membuat kerja sama di mana masyarakat sekitar pesantren termasuk para santri mengisi semacam buku harian bagaimana mereka menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)," ujar Tim Swakelola MPKU, Hidayati.
Sementara itu, Tim Swakelola MPKU, Muhammad Iqbal Nurmansyah menuturkan bahwa pemberian edukasi kepada para santri terkait Covid-19 ini dirasa sangat penting. Terlebih, banyaknya misinformasi yang beredar di kalangan masyarakat saat ini yang menimbulkan kebingungan.