Bisa Hidup hanya Makan Buah? Ini Fakta Medis dan Risiko Diet Fruitarian

JAKARTA, iNews.id – Viral soal diet fruitarian atau hanya makan buah di kalangan kaum urban. Diet ekstrem ini dipercaya mampu menyehatkan tubuh.
Hal itu yang diyakini wanita berusia 27 asal Polandia bernama Karolina Krzyzak. Sejak usia 19 tahun, dia memutuskan hanya makan buah dengan harapan dapat memiliki tubuh yang sehat dan body image impiannya.
Sayangnya, akibat diet fruitarian yang ekstrem, Karolina mengalami malnutrisi parah hingga menyebabkan komplikasi. Hingga akhirnya dia meninggal dunia.
Menjadi pertanyaan sekarang, apakah manusia benar-benar bisa hidup sehat hanya dengan makan buah?
Buah dikenal sebagai makanan sehat, segar, dan kaya vitamin. Badan Kesehatan Dunia (WHO) bahkan menganjurkan konsumsi buah dan sayuran minimal 400 gram per hari untuk mencegah penyakit kronis seperti serangan jantung, stroke, hingga kanker.
Namun, WHO menegaskan bahwa buah hanyalah satu bagian dari pola makan seimbang. Tubuh manusia tetap memerlukan protein, lemak sehat, vitamin, dan mineral dari berbagai sumber makanan lain.
Dengan kata lain, hanya mengandalkan asupan buah bukanlah pilihan yang tepat. Sebab, tubuh manusia tetap memerlukan nutrisi lain untuk keseimbangan tubuh.
Lantas, apa dampak yang akan terjadi jika seseorang memutuskan untuk diet fruitarian atau hanya makan buah? Simak pembahasan selengkapnya.