BPOM Sebut Efek Samping Vaksin Sinopharm Ringan, Efikasi 78 Persen
JAKARTA, iNews.id - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) mengatakan vaksin Sinopharm yang sudah tiba di Indonesia memiliki efek samping ringan dengan efikasi 78 persen. Karena dua hal tersebut, Emergency Use Authorization (EUA) pun diterbitkan.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito mengatakan, studi klinis fase III telah dilakukan pada lebih dari 42.000 subjek di Uni Emirat Arab dan beberapa negara untuk vaksin Sinopharm tersebut. Hasilnya menunjukkan bahwa efikasi vaksin Sinopharm sebesar 78,02 persen.
"Pengukuran Imunogenisitas penggunaan vaksin ini setelah 14 hari penyuntikan dosis kedua, menunjukkan bahwa persentase subjek yang mengalami pembentukan antibodi (seropositive rate antibodi igG) sebesar 98,09% pada orang dewasa dan 97,62% pada lansia," kata Penny dalam konferensi pers virtual.
Penny menambahkan persentase subjek yang menunjukkan antibodi yang dapat menetralisasi virus SARS-CoV2 (seropositive rate antibodi netralisasi) sebesar 99,52 persen pada orang dewasa dan 100% pada lansia.
"Artinya, keamanan vaksin dapat ditoleransi dengan baik dan frekuensi kejadian masing-masing efek samping tersebut adalah 0,01 persen (terkategori sangat karang), serta pada usia di atas 60 tahun tidak ada laporan efek samping lokal grade 3," ujarnya.
Vaksin Sinopharm rencananya akan disuntikkan sebanyak dua kali pada target sasaran dengan jeda waktu antara dosis pertama dengan dosis kedua berselang 21 hingga 28 hari. Vaksin ini diberikan pada orang dewasa di atas 18 tahun dan lansia.
Mengenai dengan efek samping, laporan yang diterima BPOM menjelaskan bahwa vaksin Sinopharm ini bersifat ringan dengan gejala efek samping berupa bengkak, kemerahan, sakit kepala, diare, nyeri otot, dan batuk.
“Ini menandakan juga bahwa vaksin Sinopharm dari aspek keamanan adalah baik kategorinya, dapat ditoleransi dengan baik," kata Penny.
Indonesia mendatangkan vaksin Sinopharm dari China sebanyak 482.400 dosis pada Jumat 30 April 2021. Tak hanya Sinopharm, vaksin Covid-19 yang baru datang juga adalah vaksin Sinovac sebanyak 6 juta dosis.
Tambahan tersebut menjadikan total vaksin Covid-19 yang telah diterima Indonesia sebanyak 65,5 juta vaksin dalam bentuk bahan baku atau bulk dari Sinovac. Secara total, Indonesia sudah mendatangkan vaksin Covid-19 sebanyak 8,4 juta dari Sinovac, AstraZeneca, dan Sinopharm.
Editor: Dyah Ayu Pamela