Bukan Pakai Behel, Ini Cara Merawat dan Merapikan Gigi Tanpa Rasa Nyeri
JAKARTA, iNews.id – Sebuah studi menyimpulkan bahwa 73 persen orang merasa lebih bahagia, menarik, dan percaya diri dengan gigi yang rapi, rata, dan bersih. Konon hal ini berhubungan dengan senyuman yang memberikan kesan pertama saat berinteraksi dengan orang lain.
Sayangnya kesadaran masyarakat Indonesia terhadap pentingnya kesehatan mulut dan gigi masih tergolong rendah. Hal tersebut diungkapkan perwakilan dari pengurus wilayah PDGI Jakarta drg. Yeni Yuliani. Dia menjelaskan Riskesdas 2018 mencatat proporsi masalah gigi dan mulut sebesar 57,6 persen dan yang mendapatkan pelayanan dari tenaga medis gigi sebesar 10,2 persen. Sementara proporsi perilaku menyikat gigi dengan benar sebesar 2,8 persen.
Dokter Yeni mengatakan alasan masyarakat jarang memeriksakan gigi secara rutin saat mengalami sakit gigi. Kebanyakan orang datang ke dokter di kondisi level nyeri yang tinggi, namun ketika nyeri mereda mereka nggak ke dokter.
“Mereka datang di saat skala nyeri yang meningkat. Jadi kebanyakan orang ke dokter gigi hanya saat sakit bukan untuk merawat,” kata drg Yeni saat konferensi pers Ciptadent.
Padahal pemeriksaan gigi yang tepat harus dilakukan secara berkala yakni setiap enam bulan sekali. Tak hanya berlaku pada anak-anak tapi juga orang dewasa terutama yang memiliki riwayat penyakit komorbid.
Selain ke dokter, salah satu cara merawat gigi agar selalu sehat dan rapi yakni dengan mengandalkan teknologi kedokteran gigi terbaru, clear aligners. Teknologi ini adalah alternatif dari kawat gigi tradisional dan dirancang untuk membantu merapikan gigi ke struktur yang lebih proporsional dengan cara yang lebih nyaman dan cepat.
Aligners terbuat dari bahan plastik bening Polyurethane yang kuat dan dibuat agar sesuai dengan kondisi gigi geligi masing-masing individu, tanpa kabel atau braket logam. Cara kerjanya menggunakan kekuatan bertahap untuk mengontrol pergerakan gigi hingga mencapai posisi yang tepat. Aligners ini bisa dipasang dan dilepas misal saat makan, sikat gigi, atau tidur. Aligners dipakai setidaknya 20 jam sehari untuk mencapai efektivitas maksimum yang diinginkan.
Dibanding dengan behel, penggunaan aligners tidak mengganggu kenyamanan saat bicara atau makan, serta tidak mengganggu penampilan karena warnanya transparan dan materialnya lebih nyaman untuk digunakan. Perawatannya juga lebih mudah dibandingkan dengan behel.
“OneSmile bekerja sama dengan spesialis orthodontist clear aligner tercanggih di dunia. Orthodontist kami sekarang telah merawat lebih dari 500.000 pasien,” kata drg. Anna Retno.
Kini teknologi clear aligners juga sudah tiba di Indonesia, OneSmile, yang mengadopsi teknologi Jerman dan USA buatan Indonesia. OneSmile membantu mewujudkan senyum indah dengan perawatan yang mudah dan tidak menyakitkan.
Editor: Elvira Anna