Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hukum Puasa Ramadhan untuk Anak
Advertisement . Scroll to see content

Bunda, Sentuhan Skin to Skin dengan Buah Hati Ternyata Bisa Memperlancar ASI lho!

Sabtu, 01 Mei 2021 - 07:00:00 WIB
Bunda, Sentuhan Skin to Skin dengan Buah Hati Ternyata Bisa Memperlancar ASI lho!
Ada berbagai cara untuk merangsang produksi ASI. (Foto: breastfeeding tips)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Air susu ibu (ASI) merupakan sumber makanan yang sangat penting bagi buah hati. ASI mengandung beragam komponen penting untuk bayi. Mulai dari air, protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, zat antibodi, dan enzim. 

Beragam kandungan ASI itu tentu sangat bermanfaat bagi tumbuh kembang si kecil. Oleh karenanya, ASI sering disebut-sebut dapat mengurangi risiko bayi terkena penyakit tertentu. Misalnya, diare, ISPA, pneumonia, asma, obesitas, dan diabetes.

Namun, ada kalanya, sebagian perempuan merasa kesulitan untuk memberikan ASI kepada buah hatinya. Nah, oleh karena itulah pentingnya sentuhan dari kulit ke kulit (skin to skin) antara ibu dan bayi. Lantas, apa hubungannya?

Dokter spesialis anak sekaligus konselor laktasi dr Wiyarni Pambudi, SpA, IBCLC, mengatakan, ada empat kondisi yang bisa memicu produksi ASI seorang mamsi. Salah satunya adalah, ibu dan bayi harus melakukan kontak kulit ke kulit sesering mungkin karena hal tersebut sangat merangsang produksi ASI.

“Cara menyusui yang optimal justru dimulai di 1-7 hari awal bayi lahir. Di rumah sakit sebaiknya ibu dan bayinya tidak dipisahkan sehingga bisa sering melakukan kontak kulit ke kulit. Dengan begitu si ibu bisa mendapat stimulasi untuk memproduksi ASI dan bayi bisa mendapatkan ASI setiap saat ingin menyusu,” kata dr Wiyarni Pambudi dalam acara ‘HUT ASIMOR ke-1 bertajuk FESTIVAL 100% ASIMOR’, belum lama ini.

Dia menjelaskan, seorang ibu yang berinteraksi dengan bayinya selama 24 jam, seperti memeluk atau mencium, itu dapat memperbanyak hormon oksitosin. 

“Jika hormon oksitosin tinggi, hal tersebut memperlancar keluarnya ASI. Namun hal ini juga harus diimbangi dengan menyusui si bayi, sehingga hormon prolaktin yang memproduksi ASI juga bisa tetap tinggi. Nah, tidak benar itu kebiasaan menyusui secara terjadwal, karena itu hanya akan menghambat produksi ASI,” ujarnya.

Selain sentuhan skin to skin, hal paling penting lainnya adalah memenuhi kebutuhan gizi sang ibu, serta dukungan dari lingkungan sekitar. Sebab, dengan lingkungan yang positif, suami mendukung dan keluarga mendukung, maka ibu akan lebih rileks pikiran dan fisiknya, sehingga tubuhnya akan percaya diri dan lancar memproduksi ASI.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut