Cegah DBD, Ketahui Pentingnya Intervensi Perempuan Menjaga Kesehatan Keluarga!
JAKARTA, iNews.id - Menciptakan lingkungan yang sehat dan bersih di rumah sangat penting untuk menjaga kesehatan keluarga. Maka itu, dibutuhkan intervensi dari peran perempuan sebagai penggerak di keluarga.
Pada perayaan Hari Perempuan Internasional yang memiliki tema “Inspire Inclusion” menegaskan, perempuan berperan sebagai penggerak kunci untuk untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.
Direktur Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Kementerian Kesehatan Rizka Andalusia mengatakan, perempuan memainkan peran penting dalam bidang kesehatan, baik sebagai tenaga kesehatan maupun sebagai penerima layanan kesehatan.
"Data Kementerian Kesehatan 2024 menunjukkan, jumlah tenaga medis di Indonesia mencapai 1,5 juta orang, dan 77 persen di antaranya adalah perempuan. Dominasi perempuan ini menunjukkan kontribusi besar mereka dalam menjaga kesehatan masyarakat,” ujar Rizka dalam diskusi publik Dari Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PKJS-UI) dan PT Takeda Innovative Medicines, baru-baru ini.
Dokter Rizka menambahkan, peran perempuan yang besar terkait kesehatan membuat mereka harus berdaya tidak hanya untuk menjaga kesehatan masyarakat tapi juga keluarga. “Peranan perempuan dalam meningkatkan derajat kesehatan keluarga antara lain melalui pemantauan kehamilan, vaksinasi dan pemantauan tumbuh kembang anak, serta menjaga kebugaran keluarga,” katanya.
Rizka meminta kepada para perempuan untuk menjaga kesehatan dirinya. Misalnya berperilaku hidup sehat, karena perempuan merupakan cerminan dari gaya hidup sehat keluarganya. “Perempuan yang sehat secara fisik dan mental bisa menyampaikan pesan kesehatan dengan baik serta dapat membiasakan pola hidup sehat tidak hanya bagi keluarganya, namun juga untuk masyarakat” kata dr Rizka.
Di tingkat rumah tangga, setiap individu terlepas dari gender mereka, memainkan peran penting dalam memastikan kesejahteraan keluarga. Perempuan, khususnya, memiliki tanggung jawab strategis dalam mengelola dampak kesehatan dari perubahan iklim. "Hal ini termasuk menyediakan akses ke air bersih, pengelolaan limbah, pencegahan penyakit, dan memastikan ketahanan pangan keluarga,” tutur Rizka.

Aryana Satrya, Ketua PKJS-UI mengatakan, momentum Hari Perempuan Internasional diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat, khususnya para perempuan di dunia dan di Indonesia, perempuan memiliki peran yang sangat krusial dalam kemajuan suatu negara," kata Aryana.
"Perempuan berperan penting dalam memperkuat sistem kesehatan di Indonesia. Selain karena seorang perempuan adalah pondasi keluarga, perempuan dapat pula menjadi agen perubahan dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya kesehatan, serta mendorong terciptanya kebijakan yang berpihak pada kesehatan perempuan," katanya.
Lestari Moerdijat, Wakil Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat mengatakan, perempuan memiliki peran besar dalam hal kesehatan masyarakat, oleh karena itu inklusi sangatlah penting dalam upaya optimalisasi penguatan sektor kesehatan.
"Kami berterima kasih pada penyelenggara, PKJS UI dan Takeda, yang telah mengangkat isu inklusi dalam peringatan Hari Perempuan Sedunia, sehingga kita dapat mendengar para perempuan yang menginspirasi khususnya dalam sektor kesehatan," katanya.
Apalagi, saat ini El Nino yang terjadi berdampak bagi Kesehatan masyarakat, khususnya Demam Berdarah Dengue (DBD) yang merebak di berbagai wilayah. Oleh sebab itu, dia mengimbau semua lapisan masyarakat untuk memperkuat pencegahan DBD dengan komprehensif yaitu 3M Plus dan juga vaksinasi dengue sebagai opsi pencegahan pilihan.
Pada kesempatan ini, Michelle Erwee, Global Head of Access to Medicines, PT Takeda Innovative Medicines menegaskan komitmen Takeda untuk mendorong kepemimpinan perempuan yang menginspirasi inklusi.
“Kami setuju dengan pernyataan keberagaman adalah fakta dan inkslusi adalah tindakan. Inklusivitas adalah bagaimana kita menciptakan lingkungan yang dapat mendorong perempuan bertumbuh. Hal ini merupakan inti dari budaya kami di Takeda, dan kami terus mengupayakan inklusivitas untuk menggali potensi seluruh perempuan di Takeda di seluruh dunia," katanya.
Editor: Vien Dimyati