Cegah Gizi Buruk Anak, Ini Langkah yang Harus Dilakukan
JAKARTA, iNews.id - Berbagai langkah dalam mencegah prevalensi gizi buruk anak (stunting) di Tanah Air harus dilakukan sejak dini. Salah satunya dengan pemberian suplemen gizi bagi calon ibu dan ibu hamil
"Asupan nutrisi yang baik dan seimbang, seperti protein hewani, suplemen gizi mikro (vitamin dan mineral) bagi calon ibu dan ibu hamil, serta pengecekan prakehamilan merupakan salah satu cara mencegah terjadinya stunting pada anak," ujar Dokter Spesialis Obgyn, Dr Dwiana Ocviyanti, SpOG (K), MPH, dalam keterangan pers yang diterima iNews.id, Minggu (2/12/2018).
Sementara itu, Dokter Spesialis Anak, Dr Damayanti Rusli Sjarif, SpA(K) menyatakan, penyebab stunting yang paling utama adalah karena asupan nutrisi tidak optimal dan kebutuhan nutrisi meningkat akibat kondisi kesehatan sub-optimal yang disebabkan penyakit pada balita.
“Sangat penting untuk terus dilakukan pemantauan status gizi balita di fasilitas kesehatan dan penguatan kapasitas tenaga kesehatan di puskesmas dan rumah sakit agar dapat menerapkan sistem rujukan yang baik,” katanya.
Damayanti juga merekomendasikan untuk pencegahan stunting yang spesifik dapat menggunakan pangan olahan untuk keperluan medis Khusus bagi balita yang mengalami gizi kurang, prematuritas, dan alergi makanan.
Dia mencontohkan program yang dilakukan di Kabupaten Pandeglang Banten. Pemerintah daerah setempat berkomitmen mencegah stunting terintegrasi. Beberapa upaya dilaksanakan mulai dari segi pendanaan, yaitu dengan melakukan penambahan anggaran pada APBD II, serta penambahan menu dalam ADD.
“Penguatan regulasi untuk pencegahan stunting dibutuhkan untuk meningkatkan koordinasi diantara pemangku kepentingan yang terkait,” kata Damayanti.
Pemerintah memiliki komitmen kuat untuk menurunkan angka prevalensi stunting pada anak Indonesia. Berbagai kementerian dan lembaga telah merancang beragam program dalam rangka aksi cegah stunting. Namun, tanpa koordinasi dan sinkronisasi kebijakan maka pelaksanaan program tersebut bisa menjadi kurang efektif.
Deputi Bidang Peningkatan Kesehatan Kemenko PMK, Dr Sigit Priohutomo mengemukakan, koordinasi, sinkronisasi dan pengendalian aksi cegah stunting dibutuhkan untuk mendorong pencapaian sasaran agenda pembangunan nasional. Pendekatan multisektor untuk melakukan konvergensi program pencegahan stunting harus dilakukan di semua tingkatan sejalan dengan Strategi Nasional Pencegahan Stunting.
“Kami berharap agar Kabupaten Prioritas yang hadir dapat memastikan agar sumber daya diarahkan dan dialokasikan untuk mendukung dan membiayai kegiatan-kegiatan prioritas, terutama meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan gizi pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (Ibu Hamil dan anak usia 0-2 Tahun),” kata Sigit.
Editor: Dani M Dahwilani