Cegah Murid SMAN 72 Kelapa Gading Trauma ke Masjid, Psikolog Sarankan Ini
JAKARTA, iNews.id - Ada risiko trauma yang dialami murid SMAN 72 Kelapa Gading, Jakarta Utara, dari insiden ledakan di masjid yang terjadi hari ini, Jumat 7 November 2025. Karena itu, perlu mitigasi risiko dengan pendekatan psikologis.
Menurut Psikolog Anak dan Remaja Karina Istifarisny, risiko trauma tidak mutlak dialami seluruh murid. Sebab, ada faktor-faktor yang bisa membedakan ketahanan seseorang.
"Pada kejadian yang sama, si A menunjukkan adanya trauma psikologis, tapi si B bisa saja tidak," kata Karina saat dihubungi iNews.id, Jumat (7/11/2025).
Tanda-tanda trauma psikologis bisa muncul setelah seseorang mengalami peristiwa yang mengancam jiwa dan membuat seseorang merasa tidak berdaya.
"Misalnya berdebar-debar jika teringat kejadiannya, susah tidur, sering cemas, mimpi buruk, konsentrasi turun yang sampai mengganggu kehidupan sehari-hari," ujar Karina.
Lantas, pendekatan psikologis seperti apa yang dapat dilakukan pihak sekolah agar murid bisa kembali berkegiatan seperti biasa, pun tidak trauma ke masjid usai melihat langsung insiden ledakan?
Karina menerangkan, kalau ada siswa yang merasakan cemas atau takut, diterima perasaannya. Diberi pemahaman juga bahwa perasaan cemas atau takut yang dialami itu sangat wajar.
"Saat kecemasannya datang, coba mengatur napas, tarik napas dalam 4 detik, tahan 4 detik, hembuskan dalam 4 detik. Cara ini diharapkan bisa membantu relaksasi untuk kecemasannya," papar Karina.