Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Sistem Rujukan BPJS Kesehatan Berubah Jadi Tak Berjenjang, Begini Prosedurnya
Advertisement . Scroll to see content

Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Pesantren, PBNU Jalin Kerja Sama dengan Kemenkes

Kamis, 03 Desember 2020 - 12:56:00 WIB
Cegah Penularan Covid-19 di Lingkungan Pesantren, PBNU Jalin Kerja Sama dengan Kemenkes
PBNU jalin kerja sama dengan Kemenkes untuk cegah penularan Covid-19 di lingkungan pesantren. (Foto: Kemenkes)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Ormas Nahdlatul Ulama (NU) kini tengah berupaya untuk terus menekan penyebaran virus Covid-19 di lingkungan pondok pesantren yang berada di bawah naungannya. Melalui Lembaga Kesehatan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LK-PBNU), pihaknya telah melakukan berbagai upaya dan menjalin kerja sama dengan berbagai pihak.

Salah satu di antaranya, yaitu menjalin kerja sama dengan Direktorat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Adapun kerja sama yang dilakukan keduanya mengarah pada pembentukan peran santri dan kyai dalam pencegahan Covid-19 dalam rangka mewujudkan pesantren sehat.

"Kerja samanya itu dalam bentuk pemberian bantuan budik damber (budidaya ikan dalam ember-red) kedelapan pesantren di Cirebon dan juga buku harian 'Santri Saling Jaga', serta sarana CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun-red)," ujar Wakil Sekretaris LK PBNU sekaligus Koordinator Program Pesantren Sehat LK-PBNU, Sofinniyah Ghufron kepada iNews, Selasa (1/12/2020).

Adapun tujuan dari program tersebut, lanjut Sofi, agar santri dan kyai dapat berpartisipasi dalam pencegahan Covid-19 di lingkungan pesantren dan sekitarnya. Terdapat delapan paket budidaya ikan dalam ember (budik damber), empat paket sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS), serta 200 buku harian 'Santri Saling Jaga' di masing-masing pesantren. 

"Seperti kita tahu bahwa di pesantren banyak orang-orang berkumpul. Artinya tingkat risiko penularan sangat tinggi. Harus diupayakan bagaimana caranya mereka tidak terinfeksi Covid-19," kata Sofi.

Adapun bantuan tesebut juga diberikan kepada masyarakat yang tinggal di lingkungan sekitar pesantren, yaitu sebanyak 450 kepala keluarga yang tersebar di 15 kecamatan di Kota Cirebon, Jawa Barat. Terdapat budidaya ikan dalam ember (budik damber), kemudian buku 'Keluarga Saling Jaga', dan juga sarana cuci tangan pakai sabun (CPTS).

"Tujuannya agar masyarakat di lingkungan sekitar pesantren yang terdampak secara ekonomi bisa sedikit terkurangi bebannya. Di situ ada pesan-pesan terkait pencegahan Covid-19 bagi keluarga supaya risiko penularan Covid-19 bisa dicegah, sehingga tidak terjadi penularan yang begitu tinggi," ujar Sofi.

"Jadi keluarga mengerti apa yang harus mereka lakukan ketika keluar rumah, seperti memakai masker, jaga jarak, dan tidak berkerumun. Kemudian sampai di rumah harus cuci tangan dulu, melepas baju dan barang-barang dari luar rumah," katanya menambahkan.

(Bantuan Budik Damber yang diberikan kepada pondok pesantren dan warga sekitar)

Sementara itu, Bendahara LK-PBNU sekaligus Ketua Satgas Covid-19 PBNU, dr. M Makky Zamzami MARS mengaku hingga kini masih terus melakukan pendampingan kepada sejumlah pesantren yang ada di bawah naungan PBNU. Pihaknya bahkan telah menyiapkan beberapa tahapan pencegahan dan penanggulangan Covid-19.

"Kami ada lakukan tindakan pencegahan mitigasi tahap awal, lalu pencegahan, penanganan, sampai rehabilitasi Covid-19. Jadi, empat tahap itu yang kami terapkan di pesantren-pesantren. Mitigasi untuk protokol, melatih Training of Trainer (ToT), membangun satgas, dan juga tentunya membangun fasilitas," ujar dr. Makky.

Pihaknya pun berterima kasih atas bantuan yang diberikan kepada sejumlah pesantren yang ada di dawah naungan PBNU. Tak hanya itu, dr. Makky juga menuturkan bahwa pihaknya bahkan turut mengadopsi beberapa kegiatan yang disarankan oleh Promkes dalam rangka pencegahan dan penanggulangan Covid-19 ini.

"Kami berterima kasih kepada Promkes yang sudah membantu di beberapa pesantren, terkait dengan bantuan pangan, dan lain-lain. Kami sudah mempelajari prgoram Promkes dan kami ambil beberapa kegiatan yang ada di Promkes, seperti program 'Santri Saling Jaga’. Kami juga menjalankan pengawasan koordinator asrama, santri, sampai pengasuhnya. Kami masukkan strategi perencanaan dalam karantina pesantren," kata dr. Makky.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut