Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Yuni Shara Nonton Film Dewasa Bareng Anak: Jadi Sex Education
Advertisement . Scroll to see content

Deteksi Dini Alergi Pada Anak, Kenali Gejalanya dari Batuk hingga Demartitis Atopik

Senin, 28 Juni 2021 - 12:11:00 WIB
Deteksi Dini Alergi Pada Anak, Kenali Gejalanya dari Batuk hingga Demartitis Atopik
alergi pada anak bisa dideteksi sejak dini. (Foto: afterhourshomedoctor)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Setiap orang tua pasti ingin anaknya mengalami tumbuh kembang secara optimal termasuk anak dengan kondisi alergi. Orang tua perlu mengetahui bahwa Si Kecil yang alergi tetap dapat tumbuh optimal dan berprestasi jika alerginya diatasi dengan deteksi secara dini.

Penyakit alergi seperti asma, rinitis alergi, alergi makanan, dermatitis atopik, serta alergi protein susu sapi merupakan kasus alergi yang paling banyak diderita oleh Si Kecil. 

Alergi susu sapi merupakan salah satu alergi makanan yang paling sering dialami anak-anak di Asia. Kejadian alergi susu sapi pada anak-anak di Indonesia yaitu 0,5% - 7,5%,” kata Prof. Dr. dr. Budi Setiabudiawan, Sp.A(K), M.Kes. Dokter Konsultan Alergi Imunologi Anak saat webinar “Atasi Alergi Si Kecil dengan Deteksi Dini“ belum lama ini.

Meskipun sebagian besar anak-anak pulih dari gejala saat meninggalkan periode balita, tetapi bukan berarti alergi ini dapat disepelekan. Jika kondisi alergi terdiagnosis sejak awal dan segera dikonsultasikan ke dokter maka dapat dilakukan penanganan tepat sehingga tumbuh kembangnya optimal.

Sebaliknya, jika terlambat didiagnosis dan orang tua mendiagnosis sendiri, maka bisa muncul dampak-dampak tidak diinginkan, yaitu dampak kesehatan tumbuh kembang anak. Serta meningkatkan risiko penyakit degeneratif seperti hipertensi atau sakit jantung di kemudian hari. Kemudian dampak ekonomi karena harus sering berobat ke dokter, serta dampak psikologis karena bisa muncul stres pada ibu dan anaknya.

Gejala yang bisa terjadi jika Si Kecil mengalami alergi susu sapi sangatlah beragam. Gejala alergi susu sapi dapat muncul dengan gejala ringan, sedang sampai berat, dan dapat mengenai tiga organ. Kejadian yang paling sering yaitu keluhan di saluran cerna seperti diare sebanyak 53%, kemudian kolik 27%.

Gejala susu sapi bisa juga bisa mengenai di saluran napas, misalnya batuk-batuk di malam hari ke arah pagi hari. Kejadian gejala di saluran napas yaitu asma 21%, rinitis 20%. Gejala alergi bisa muncul di kulit, organ ketiga, kebanyakan berupa eksim atau dermatitis atopik sebanyak 35%, sedangkan biduran atau urtikaria sebesar 18%. Gejala yang berat berupa sistemik yaitu timbulnya anafilaksis sebesar 11%.    

Faktor risiko berkembangnya alergi pada Si Kecil dapat berasal dari faktor genetik atau keturunan yaitu dari keluarga dengan riwayat alergi. Adapun kasus alergi protein susu sapi umumnya terjadi pada Si Kecil yang tidak mendapatkan Air Susu Ibu (ASI). Oleh karena itu, pencegahan alergi protein susu sapi dapat dilakukan dengan cara memberikan ASI eksklusif bagi anak. 

“Jika bunda tidak dapat memberikan ASI dan Si Kecil berbakat alergi tapi belum muncul gejala alerginya, maka dapat diberikan susu yang telah diformulasikan secara khusus seperti susu dengan protein hidrolisa parsial (PHP). Namun jika gejala alergi sudah muncul dapat diatasi dengan nutrisi medis khusus yaitu susu dengan protein terhidrolisa ekstensif, susu dengan isolat protein kedelai (soya) atau susu asam amino,” ungkap Prof. Budi.

Di kesempatan yang sama, hadir pula Ariska Putri Pertiwi, Miss Grand International 2016, yang memiliki anak alergi. Sang dokter pun menyarankan nutrisi pengganti susu formula sapi dengan susu formula soya ketika mendiagnosis alergi susu sapi pada anaknya.

“Gejala yang muncul yaitu ruam kemerahan di kulit. Saya sempat khawatir mengenai susu formula soya, namun saya memilih nutrisinya ternyata setara dengan susu sapi dan dilengkapi probiotik Triple Bifidus yang mempercepat penyembuhan alergi. Terbukti saat ini Kyara 1,5 tahun tumbuh baik dengan berat dan tinggi badannya yang sesuai tahapan usianya, sehat, aktif, dan ekspresif,” ujar Ariska.

Pentingnya isu mengenai alergi yang tidak diatasi dengan baik karena kurangnya pengetahuan dan kekhawatiran masyarakat mengenai alergi pada Si Kecil. Memudahkan orang tua mendeteksi gejala alergi, risiko alergi dan memantau pertumbuhan si kecil secara digital. Morinaga beserta KlikDokter mempersembahkan aplikasi digital Cek Alergi dengan deteksi dini.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut