Dokter Beberkan Rahasia Saluran Pencernaan Selalu Sehat, Jalani Pola Makan Tradisional

JAKARTA, iNews.id - Saluran pencernaan yang sehat akan menopang kesehatan tubuh secara keseluruhan. Itu kenapa, apa yang dimakan akan menentukan sehat atau tidaknya seseorang.

Di era modern seperti sekarang, individu akan dimudahkan dengan pangan instan dan cepat. Makanan semacam ini kurang direkomendasikan oleh ahli kesehatan.

Baca Juga

Viral! Pengantin Baru Langsung Masuk UGD Jam 3 Pagi gara-gara Honeymoon Cystitis

Studi yang diterbitkan di Nature menunjukkan bahwa pergeseran pola makan dari yang tradisional ke serba instan semakin marak terjadi di Asia. Tren ini memicu peningkatan kasus keluhan masalah pencernaan seperti perut kembung, asam lambung, gejala iritasi usus, bahkan gangguan pencernaan yang lebih serius.

Masalah-masalah saluran pencernaan itu, kata Dokter Vipada Sae-Lao seorang Nutrition Education and Training Lead Asia Pacific Herbalife, bisa diatasi dengan menjalani pola makan tradisional. Apa itu?

Baca Juga

Viral Sarapan Sehat ala Menkes, Makan 2 Telur Rebus Setiap Pagi!

Apa Itu Pola Makan Tradisional?

Sederhananya, Anda membiasakan diri mengonsumsi sayuran, biji-bijian utuh, kacang-kacangan, dan makanan fermentasi. Makanan tersebut menyediakan serat, lemak sehat, dan nutrisi yang penting untuk mendukung kesehatan pencernaan, jantung, dan kebugaran secara menyeluruh.

"Makanan kaya probiotik seperti miso, kimchi, yogurt, acar, maupun kombucha dapat memperkuat imunitas tubuh dan kesehatan pencernaan," ujar dr Vipada dalam keterangan resminya, Kamis (16/10/2025).

Baca Juga

5 Minuman Sehat Penangkal Flu, Dijamin Naikin Imunitas Tubuh!

"Rempah-rempah yang banyak ditemukan di Indonesia seperti jahe, kunyit, bawang putih, dan adas juga memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan pencernaan sekaligus pengobatan," tambahnya.

Baca Juga

Anak-Anak Muda Diajak Bergaya Hidup Sehat dan Aktif

Dengan kata lain, pola makan tradisional mengedepankan keseimbangan, kepedulian, dan keterhubungan. Langkah awal yang baik adalah mengenali makanan yang dikonsumsi, dan bagaimana makanan itu memenuhi kebutuhan tubuh.

"Studi menunjukkan bahwa setiap individu bisa merespons makanan dengan cara berbeda sesuai jenis bakteri di usus, sehingga pendekatan diet satu ukuran untuk semua menjadi kurang efektif dalam jangka panjang," kata dr Vipada.

"Sedangkan pendekatan nutrisi yang disesuaikan secara personal membantu memahami respons usus atas makanan, mendukung pemilihan yang baik bagi pencernaan, mengurangi peradangan, dan membantu menikmati hidup optimal," tambahnya.

Jika Anda merasa sulit mempunyai waktu di tengah kesibukan, dr Vipada menyarankan agar merencanakan menu mingguan, memasak dalam jumlah besar, atau menyiapkan makanan sejak awal.

"Langkah tersebut bisa sangat membantu pada hari yang sibuk untuk tetap menjaga kesehatan tanpa beban tambahan," ujar dr Vipada.  

Editor: Muhammad Sukardi