Epidemiolog Prediksi Puncak Kasus Covid-19 di Indonesia Juli hingga Agustus, Apa yang Perlu Dilakukan?
JAKARTA, iNews.id - Pemerintah akan kembali memberlakukan kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat. Kebijakan ini diketahui sebagai respon terkait lonjakan kasus Covid-19 di Indonesia yang terjadi dalam beberapa waktu terakhir.
Menanggapi adanya wacana kebijakan PPKM Darurat, Epidemiolog dari Griffith University Australia dr Dicky Budiman justru memperingatkan tentang puncak kasus Covid-19 di Indonesia yang diprediksi terjadi pada akhir Juli hingga pertengahan Agustus. Terlebih, saat ini ada varian delta yang disebut sangat lebih mudah menular.
“Kita akan menghadapi puncak di akhir Juli sampai pertengahan Agustus. Mungkin, dengan 2.000-3.000 kematian per hari dan kasus 200-300 ribu per hari. Dan itu juga karena adanya delta varian,” kata dr Dicky saat dihubungi iNews.id, Selasa (29/6/2021).
Dia menjelaskan, meski prediksi tersebut belum tentu akan terjadi, namun itu bisa menjadi peringatan untuk mengambil langkah berikutnya. “Itu kan proyeksi ya, tidak ada yang 100 persen benar,” ujarnya.
Dr Dicky menyarankan, agar pemerintah segera memperketat lagi upaya 3T, 5M, serta gencar melakukan vaksinasi. “Apa yang harus direspon terkait delta varian ini? Ya sebetulnya tiga respon strategi yang kombinasi. Pertama, 3T (testing, tracing, treatment) yang betul-betul masif, artinya untuk ukuran Indonesia setidaknya (testing) 500.000 sehari. Kemudian, vaksinasi,” katanya.