Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Erika Carlina Akui Punya Gangguan Mental, Sebabkan Botak Parah!
Advertisement . Scroll to see content

Fakta tentang Tuberkulosis di Indonesia, Kasus Tertinggi di Usia Produktif

Selasa, 06 Agustus 2024 - 23:25:00 WIB
Fakta tentang Tuberkulosis di Indonesia, Kasus Tertinggi di Usia Produktif
Fakta tentang Tuberkulosis di Indonesia, Kasus Tertinggi di Usia Produktif (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit menular yang sering menyerang paru-paru. Penyakit ini biasanya disebabkan oleh bakteri dan menyebar melalui udara ketika orang yang terinfeksi batuk, bersin, atau meludah.

Namun, tuberkulosis dapat dicegah dan disembuhkan. Maka itu, diperlukan penanganan yang tepat untuk pencegahan. Perlu diketahui, TBC masih menjadi masalah kesehatan utama di Indonesia. Berdasarkan WHO Global Tuberculosis Report 2023, terdapat 10,6 juta orang di dunia yang jatuh sakit karena TBC dan sebanyak 1,3 juta orang meninggal karena TBC.

Indonesia termasuk delapan negara yang menyumbang 2/3 kasus TBC di seluruh dunia. Indonesia menempati posisi kedua setelah India dengan 1.060.000 kasus baru dan 134.000 kematian setiap tahunnya, atau setara dengan 15 kematian setiap jam.

Dari estimasi tersebut, berdasarkan data Sistem Informasi Tuberkulosis (SITB) pada 2023, sebanyak 821.200 kasus TBC (77 persen dari target) telah ternotifikasi dan angka kasus TBC yang diobati mencapai 86 persen (target 90 persen).

Yudhi Pramono, Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes mengatakan, anak-anak lebih rentan terhadap TBC karena perkembangan tubuhnya yang belum sempurna. Beberapa kelompok anak yang berisiko tinggi terinfeksi bakteri TBC, yaitu di bawah usia 5 tahun. 

"Anak di bawah usia 5 tahun memiliki sistem kekebalan tubuh yang belum matang sehingga bakteri Mycobacterium tuberculosis (MTB) yang telah ada dalam tubuh mudah teraktivasi," kata dr Yudhi melalui keterangannya belum lama ini.

Dia menambahkan, anak yang kontak dengan pasien TBC memiliki risiko terinfeksi bakteri TBC. "Risiko ini akan semakin meningkat jika kontak adalah ibu atau pengasuh anak tersebut," kata dr Yudhi.

Dia menambahkan, pada peringatan Hari Anak Nasional yang diperingati setiap 23 Juli menjadi momentum untuk mendorong anak dapat tereduksi mengenai informasi dan layanan TBC, serta mendorong untuk peningkatan upaya pencegahan dan pengobatan TBC di masyarakat,” ujar dr Yudhi.

Di momen peringatan Hari Tuberkulosis dan Hari Anak Nasional 2024, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) juga bekerja sama dengan Indonesia Muda untuk Tuberkulosis dan Otsuka Group menyelenggarakan kampanye TBC yang menyasar anak-anak dan pemuda. Kerja sama ini menginisiasi program bebas tuberkulosis di tempat kerja dan menggandeng puluhan perusahaan menandatangani komitmen penanggulangan Tuberkulosis di tempat kerja. 

Sebab, faktanya cakupan penemuan kasus tuberkulosis pada usia produktif (25 - 54 tahun) di Indonesia adalah sekitar 35 persen. Jika ditarik usia 15 - 60 tahun menjadi sekitar 70 persen dari total keseluruhan, sehingga data tersebut memberikan kontribusi signifikan dalam penyebaran tuberkulosis di Indonesia.

"Sebagai perusahaan inisiator dalam edukasi untuk pencegahan dan penanggulangan tuberkulosis di tempat kerja melalui program free tuberculosis at workplaces, membuat kami berhasil mengajak puluhan perusahaan untuk dapat berkomitmen dalam program bebas tuberkulosis di tempat kerja," kata Sudarmadi Widodo selaku human capital & corporate communications director Otsuka Group.

Lanjut Widodo, hal ini sebagai wujud dukungan kepada pemerintah dalam mencapai target Indonesia mengeliminasi tuberkulosis 2030 dan bebas tuberkulosis pada 2050. "Kami konsisten membantu untuk mengurangi kasus tuberkulosis dan menargetkan lebih banyak lagi perusahaan untuk bergabung bersama kami dalam mengeliminasi tuberkulosis sehingga tidak hanya tercipta lingkungan kerja yang sehat, namun juga terbebasnya masyarakat dari tuberkulosis," tutur Widodo.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut