Kenali Faktor Risiko Kanker Usus, Mulai dari Genetik hingga Jenis Kelamin
JAKARTA, iNews.id - Risiko kanker usus atau kanker kolorektal bisa meningkat akibat sejumlah faktor. Anda perlu mengenali faktor kanker usus. Apa saja faktor risiko kanker usus?
Seperti diketahui, kanker usus atau kolorektal merupakan kanker yang menyerang usus besar dan atau rektum. Di Indonesia, angka kejadian kanker ini masuk dalam urutan ke-enam tertinggi, yaitu terdapat sekitar 17.000-an penderita baru tiap tahunnya, menurut data Globocan 2020.
Kanker usus ini terjadi ketika ada mutasi abnormal pada sel-sel di usus. Penyebab mutasi ini bisa dipicuh oleh beberapa faktor. Pada dasarnya, faktor risiko pada segala jenis kanker, termasuk kanker kolorektal tetap sama. Ada faktor yang tidak dapat dimodifikasi seperti genetik, jenis kelamin, dan usia, serta faktor gaya hidup yang bisa dimodifikasi.
Meskipun ada beberapa faktor risiko yang dapat dimodifikasi, tetapi ada pula yang tidak. Semua faktor tersebut tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi satu sama lain.
Demi mengurangi risiko Anda terkena kanker usus, sangat penting untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang bisa meningkatkan kanker usus. Berikut faktor risiko kanker usus seperti dirangkum pada Selasa(9/8/2022).
Genetik
Faktor risiko kanker usus di urutan pertama adalah genetik. Seperti sudah banyak diketahui, risiko kanker meningkat ketika seseorang mempunyai riwayat genetik dari orangtuanya. Anda perlu mencari tahu apakah orangtua atau kakek dan nenek Anda ada yang pernah mengalami kanker.
Riwayat penyakit usus tertentu
Penyakit radang usus seperti Crohn’s disease dan kolitis ulserative merupakan kondisi pada usus besar yang mengalami peradangan dalam jangka waktu lama. Hal ini juga menjadi salah satu faktor risiko kanker usus.
Penderita penyakit tersebut yang sudah bertahun-tahun, terutama jika tidak diobati, sering mengalami displasia. Itu merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan sel-sel di lapisan usus besar atau rektum yang terlihat tidak normal, tetapi bukan sel kanker. Sel yang displasia inilah yang bisa berubah menjadi kanker.
Usia
Ketika memasuki usia tua, tentunya segala sistem di tubuh akan menurun. Seperti fungsi dan sel yang mampu menghambat terjadinya kanker. Menurut data Kementerian Kesehatan tahun 2015, orang dengan usia di atas 45 tahun memiliki peningkatan risiko terjadinya kanker kolorektal. Terlebih bagi orangtua di atas usia 65 tahun.
Jenis kelamin dan ras
Jenis kelamin dan ras juga menjadi salah satu faktor risiko kanker usus. Kanker kolorektal diketahui lebih banyak menyerang pria daripada perempuan. Sementara itu, dari segi ras, orang Afrika-Amerika dan Eropa Timur menjadi ras dengan risiko kanker kolorektal paling tinggi di dunia.
Makanan
Orang yang tidak suka makan sayur dan buah yang mengandung serat tinggi rentan mengalami perlukaan dan polip kolorektal, sehingga meningkatkan risiko kanker kolorektal. Selain itu, makanan tinggi lemak seperti daging merah, jeroan dan daging olahan seperti kornet, sosis, serta burger meningkatkan risiko kanker usus. Apalagi, jika jenis makanan tersebut digoreng menggunakan minyak dengan suhu tinggi atau dibakar. Bagian gosong berwarna hitam pada makanan yang dibakar tersebut merupakan zat karsinogenik yang memicu terjadinya kanker.
Jarang bergerak
Pola hidup malas-malasan, jarang bergerak dan olahraga disebut sebagai gaya hidup sedenter. Pola hidup ini nantinya menyebabkan seseorang mengalami berat badan berlebih atau obesitas hingga penyakit metabolik seperti diabetes yang meningkatkan risiko kanker kolorektal. Berat badan berlebih atau obesitas. Pada orang dengan berat badan berlebih atau obesitas, insulin bisa menjadi resisten dan akan meningkat jumlahnya di dalam tubuh, sehingga risiko kanker pun akan meningkat. Sebab, insulin merupakan salah satu sel yang mempromosikan sel kanker.
Rokok dan alkohol
Faktor risiko kanker usus berikutnya adalah rokok dan alkohol. Zat dalam rokok dan alkohol diketahui dapat meningkatkan munculnya radikal bebas dalam tubuh, sehingga dapat memicu kanker.
Polip usus
Polip juga dapat tumbuh di usus. Perlu diketahui, polip ini bukanlah kanker. Tetapi, dapat berkembang menjadi kanker dalam jangka waktu yang lama. Risiko Anda terkena kanker tergantung pada seberapa banyak polip yang Anda miliki, dan seberapa besar ukurannya.
Penyakit tertentu
Penyakit tertentu seperti diabetes atau batu empedu juga menjadi faktor risiko kanker usus. Organ pankreas pada penderita diabetes tidak bekerja dengan baik. Hal itulah yang dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker usus.
Orang yang memiliki riwayat batu empedu memiliki risiko dua kali lipat mengembangkan polip di usus besar (usus besar) dibandingkan dengan mereka yang tidak memiliki batu empedu. Inilah yang meningkatkan risiko terkena kanker usus.
Radiasi
Paparan radiasi ternyata juga merupakan faktor risiko kanker usus. Dilaporkan, sekitar 2 dari 100 kasus kanker usus di Inggris dikaitkan dengan paparan radiasi. Beberapa di antaranya dilaporkan akibat paparan radioterapi untuk penanganan kanker sebelumnya. Beberapa di antaranya berasal dari radiasi pemeriksaan penunjang seperti CT scan.
Itulah beberapa faktor risiko kanker usus yang perlu diketahui. Kunci satu-satunya agar terhindar dari penyakit mematikan ini adalah dengan menjalankan gaya hidup sehat. Jadi, tunggu apa lagi? Ayo ubah pola hidup Anda menjadi lebih sehat mulai sekarang juga!
(Penulis: dr. Arina Heidyana)
Editor: Elvira Anna