Hati-Hati Suhu Panas Ekstrem Bisa Sebabkan Heat Stroke dan Dehidrasi, Ini Bedanya
JAKARTA, iNews.id - Indonesia tengah dilanda suhu ekstrem panas hingga 37 derajat Celsius di beberapa wilayah. Dengan kondisi ini, dokter mengingatkan dua kondisi yang bisa terjadi yakni terserang heat stroke dan dehidrasi.
Edukator keseharan sekaligus relawan Covid Dokter Muhammad Fajri Adda'I mengatakan dua kondisi tersebut bisa memicu seseorang mengalami kondisi berat seperti kematian. Karena itu diminta semua orang menjaga kondisi tubuh masing-masing.
"Iya betul dalam keadaan tertentu, paling sering mengalami heat stroke dulu baru dehidrasi, kemudian demam. Ada juga disertai mual dan muntah hebat dan dalam keadaan tertentu itu bisa sebabkan kematian. Apalagi ditambah suhu sampai ekstrim itu bisa. Jadi dehidrasi bisa menyebabkan kematian, sementara heatstroke bisa ganggu sistem sarafnya," kata dr Fajri kepada wartawan Rabu (26/4/2023).
Lantas apa bedanya heat stroke dan dehidrasi? Berikut ulasannya dirangkum dari berbagai sumber.
Heat stroke merupakan bentuk cidera panas paling serius dan dianggap sebagai keadaan darurat medis. Melansir dari WebMD, heat stroke membunuh atau menyebabkan kerusakan pada otak dan organ dalam lainnya. Meskipun serangan panas terutama menyerang orang yang berusia di atas 50 tahun, hal itu juga berdampak buruk pada atlet muda sehat sekalipun.
"Heat stroke diakibatkan oleh kontak yang terlalu lama dengan suhu tinggi. Biasanya dikombinasikan dengan dehidrasi menyebabkan kegagalan sistem kontrol suhu tubuh," tulis keterangan dalam website WebMD