Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Anak Riza Chalid Minta Dipindah ke Rutan Salemba, Kuasa Hukum: Sakit Pneunomia, Demam dan Alergi
Advertisement . Scroll to see content

Heboh Kasus Pneumonia, Dokter Ungkap Cara Mencegah dan Penanganan dengan Vaksinasi 

Kamis, 01 Februari 2024 - 19:20:00 WIB
Heboh Kasus Pneumonia, Dokter Ungkap Cara Mencegah dan Penanganan dengan Vaksinasi 
Dokter ungkap cara mencegah dan penanganan pneumonia (Foto: Ist)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kasus pneumonia misterius sempat menghebohkan masyarakat. Kemunculan mycoplasma pneumonia dari Tiongkok ini memang  cenderung menyerang anak-anak. 

Bahkan di Indonesia kasus mycoplasma pneumonia sudah terdeteksi. Ramainya kasus mycoplasma pneumonia ini sontak membuat para orang tua khawatir akan keselamatan sang buah hati. 

Bahkan, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengeluarkan laporan telah terjadi peningkatan kasus undiagnosed pneumonia yang menyerang anak-anak di Tiongkok Utara melalui publikasi di ProMed pada 22 November 2023. 
 
Berdasarkan keterangan WHO, otoritas kesehatan Tiongkok melaporkan peningkatan kasus terjadi di antaranya akibat mycoplasma pneumoniae, yaitu infeksi bakteri umum pada pernapasan yang banyak menyerang anak-anak, sejak Mei 2023. Tak hanya di Tiongkok, wabah pneumonia anak juga terdeteksi di Eropa, khususnya Denmark dan Belanda. 
 
Menyikapi penyebaran wabah pneumonia di dunia, Kementerian Kesehatan melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit telah mengeluarkan Surat Edaran No. PM.03.01/C/4732/2023 mengenai Kewaspadaan Terhadap Kejadian Mycoplasma pneumonia di Indonesia. Surat edaran ini memerintahkan seluruh instansi terkait untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap Mycoplasma pneumoniae di Indonesia.

Pneumonia merupakan peradangan pada paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri, virus dan jamur. Bakteri penyebab pneumonia antara lain, streptococcus pneumoniae, haemophilus influenzae, mycoplasma pneumoniae, chlamydophila pneumoniae, dan legionella pneumophila. Sedangkan, virus penyebab pneumonia antara lain respiratory syncytial virus (RSV), influenza (flu), parainfluenza, dan adenovirus. Sementara jamur penyebab pneumonia di antaranya Candida Aspergillus dan Pneumocystis jiroveci.

Dokter spesialis penyakit dalam, Dirga Sakti Rambe mengatakan, pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi lebih dari satu kuman atau patogen pada saat bersamaan, baik bakteri, virus, maupun jamur. Infeksi tersebut terjadi di paru-paru dan meluas, menyebabkan penumpukan cairan dan hambatan aliran udara, sehingga menyulitkan proses pernapasan. 

"Pada kondisi ini, bernapas akan terasa berat dan membuat sesak. Tentu saja kondisi ini tidak boleh dianggap remeh, terutama apabila dialami oleh anak-anak. Untuk itu, sangat penting bagi orang tua menyadari bahaya dan risiko pneumonia yang sampai dapat menyebabkan kematian. Penting sekali untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin," kata dr Dirga melalui keterangannya belum lama ini.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut