Hobi Minum Teh Panas, Waspadai Kanker Kerongkongan Intai Anda
JAKARTA, iNews.id – Biasanya orang senang minum teh dalam kondisi hangat atau panas. Kini, Anda harus berhati-hati karena minum teh dalam kondisi panas bisa memicu kanker esofagus atau kerongkongan.
Selama ini diketahui bila kanker kerongkongan bisa disebabkan oleh kebiasaan merokok dan minum alkohol. Sebuah penelitian baru yang diterbitkan di Annals of Internal Medicine mengatakan, minum teh panas dikaitkan dengan risiko lima kali lebih tinggi terkena kanker esofagus. Risiko akan semakin lebih parah bila memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.
"Kami menemukan hubungan antara konsumsi teh suhu tinggi dengan risiko kanker esofagus tergantung pada konsumsi alkohol dan tembakau," kata profesor epidemiologi dan biostatistik di Peking University School of Public Health sekaligus penulis utama penelitian, Jun Lv, seperti dikutip Rabu (17/10/2018).
Hasil ini terungkap saat para peneliti menganalisis data lebih dari 456.000 orang dewasa di China. Seperti diketahui, negara tersebut kebiasaan minum teh cukup tinggi. Para peserta penelitian berusia antara 30-79 tahun dan tidak memiliki kanker di awal penelitian. Kemudian mereka diminta untuk menjawab pertanyaan tentang teh, alkohol, dan konsumsi rokok. Selanjutnya para peneliti mengikuti peserta selama sekira sembilan tahun untuk melihat perkembangan kanker esofagus.
Para peneliti menemukan peserta yang secara teratur minum teh dalam kondisi panas, merokok, dan minum alkohol memiliki risiko kanker esofagus tertinggi. Selain itu, mereka yang secara teratur minum teh, tapi tidak merokok maupun minum alkohol juga memiliki peningkatan risiko untuk mengembangkan kanker walaupun tidak begitu besar. Namun, mereka yang hanya sesekali minum teh tidak mengembangkan risiko kanker secara signifikan.
Penelitian ini hanya bersifat observasional, sehingga tautan sebab-akibat tidak dapat ditentukan. Tetapi para peneliti berspekulasi teh panas dapat merusak jaringan yang melapisi kerongkongan, sehingga dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya iritasi. Bila iritasi terjadi secara berulang, maka dapat terjadi pembentukan senyawa peradangan yang berdampak pada kanker. Demikian dimuat Okezone.com.
Editor: Tuty Ocktaviany