Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Budget RS Kardiologi Emirates-Indonesia Rp400 Miliar, Menkes: Jadi Pusat Jantung di Jateng
Advertisement . Scroll to see content

Implantasi Artificial Heart Assist Device untuk Gagal Jantung, Apa Kata Dokter?

Jumat, 21 November 2025 - 17:56:00 WIB
Implantasi Artificial Heart Assist Device untuk Gagal Jantung, Apa Kata Dokter?
Ilustrasi Implantasi Artificial Heart Assist Device untuk pasien gagal jantug. (Foto: Ilustrasi AI)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyakit jantung masih menjadi salah satu ancaman kesehatan terbesar di Indonesia. Masalah gagal jantung bahkan dialami 10 juta orang Indonesia dengan tingkat kematian melampaui 34 persen. 

Risiko kematian akibat gagal jantung meningkat, salah satunya akibat belum optimalnya program implantasi artificial heart assist device. Sementara itu, transplantasi jantung masih jarang dilakukan, karena keterbatasan donasi organ dalam poplulasi mayoritas Muslim. 

Dan terapi yang cukup efektif untuk mencegah kematian pada gagal jantung adalah implantasi artificial heart assist device. Kini, ahli bedah toraks kardiovaskular Indonesia sudah banyak yang berpartisipasi dalam webinar artificial heart assist device yang salah satunya diselenggaraka Indonesia.md dengan dukungan Himpunan Bedah Toraks Kardiovaskular Indonesia (HBTKVI). 

Bahkan, untuk mempercepat peningkatan kompetensi, dr Yan Efrata Sembiring, Wakil Ketua HBTKVI, bersama dr Lim Chong Hee, ahli bedah yang pertama kali melakukan implantasi artificial heart assist device buatan Amerika Serikat di Asia, melakukan pelatihan implantasi perangkat buatan Tiongkok di Fuwai Hospital Beijing, pusat jantung terbesar di dunia, dan Wuhan Asia Heart Hospital, rumah sakit jantung swasta terbesar di Tiongkok.

"Kami sangat antusias menyelamatkan lebih banyak nyawa di Indonesia dengan artificial heart assist device terkecil dan teringan di dunia yang dibuat di Tiongkok. Perangkat ini lebih sesuai untuk anatomi dada orang Asia, lebih terjangkau, dan memiliki daya tahan baterai lebih lama," ujar dr Yan Efrata Sembiring, dalam keterangan resmi yang diterima iNews.id, Jumat (21/11/2025). 

Sebagai informasi, artificial heart assist device generasi terbaru diharapkan mendapatkan persetujuan regulasi di Indonesia pada awal 2026. 

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut