Indonesia Dilanda Suhu Panas, Kemenkes Peringatkan Waspada DBD
JAKARTA, iNews.id - Beberapa wilayah di Indonesia belakangan ini tengah dilanda suhu panas. Terkait hal ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI mengingatkan masyarakat agar waspada penyakit demam berdarah.
Penyakit DBD ini masih menjadi hal menakutkan bagi banyak orang. Sebagaimana diketahui, penyakit tersebut disebabkan oleh gigitan nyamuk dengue.
Rupanya, suhu panas ini mempengaruhi pada peningkatan jumlah nyamuk penyebab DBD itu. Hal ini diungkap oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr Imran Pambudi, MPHM.
Dia menjelaskan, nyamuk dengue akan semakin ganas bila berada di suhu cuaca yang tinggi. “Jadi frekuensi dia menggigit itu akan meningkat tiga sampai lima kali lipat pada saat suhunya meningkat di atas 30 derajat,” kata dr Imran pada keterangan resminya.
Sementara itu, ditinjau dari jumlah kasus tahun 1968, nyamuk dengue makin menjamur saat gelombang panas atau El Nino. Suhu udara yang meningkat disinyalir membuat nyamuk semakin ganas.
Dr Imran mengimbau masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan terhadap DBD. Sebab, El Nino bisa terjadi kapan saja.
Tidak hanya itu, musim hujan pun perlu diwaspadai mengingat akan ada banyak genangan air atau tempat berkembang biak nyamuk dengue. “Ini hubungannya dengan siklus musim hujan. Jadi kalau musim hujan itu karena ada genangan air maka kasusnya meningkat dan ini terjadi setiap tahun seperti ini,” jelas dia.
Data Kemenkes pada 27 November 2022 menunjukkan kasus DBD periode sepuluh tahun terakhir mulai naik setiap bulan November. Kemudian puncak kasus pada Februari, dan Maret – April mulai terjadi penurunan kasus.
Pemerintah juga mendorong peningkatan partisipasi masyarakat dan institusi untuk mencegah terjadinya DBD, terutama dalam pemberantasan sarang nyamuk.
Editor: Siska Permata Sari