Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ternyata Pernah Busung Lapar, Penyakit Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Ingat, Stunting Dapat Berubah Menjadi Penyakit Ganas di Masa Depan

Rabu, 01 Agustus 2018 - 15:21:00 WIB
Ingat, Stunting Dapat Berubah Menjadi Penyakit Ganas di Masa Depan
Perhatikan asupan gizi anak sejak dalam kandungan. (Foto: Parents)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Penyebaran penyakit stunting di Indonesia sangat  diperhatikan oleh pemerintah karena dapat merusak generasi muda yang seharusnya dapat dijadikan tombak pembangunan bangsa di masa depan. Pasalnya, penyakit ini dapat menghambat pertumbuhan anak.

Stunting merupakan penyakit yang disebabkan oleh kelebihan, maupun kekurangan gizi pada anak sejak masa kandungan. Selain itu, pembakaran lemak pada anak juga terganggu, sehingga sang buah hati akan kegemukan.

Menurut pakar penyakit nutrisi dan metabolik dr Damayanti Rusli mengatakan, penyakit stuntung memiliki dampak pendek dan panjang. Awalnya, perkembangan kognitif pada anak akan terhambat. Kemudian dampak lanjutannya, anak akan menderita penyakit jantung koroner, diabetes, bahkan kanker.

"Jangka pendeknya yang jelas kemampuan kognitifnya akan menurun. Jangka panjangnya karena ada gangguan penbakaran lemaknya. Kalau kita lihat, anak gizi buruk kan diberi makan tuh. Nah, kita beri makan makin lama anaknya makin gemuk dan berubah menjadi lemak. Makin lama akan keluar jantung koroner, diabetes, sampai kanker," katanya ketika menghadiri acara Hari Anak Nasional di Jakarta, Selasa 31 Juli 2018.

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan agar anak tidak terkena stunting, salah satunya memberi asupan gizi ketika mengandung. Selain itu, pengukuran berat, tinggi dan lingkar kepala, serta perkembangan kognitif bayi juga harus diperhatikan.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan stunting pada anak, yakni berat badan bayi rendah, tidak mendapatkan air susu ibu (ASI) eksklusif, dan kurangnya asupan energi dan protein. Damayanti menambahkan, jika kelainan genetik dapat menjadi penyebab lain dari penyakit ini.

"Ada faktor tali pusat. Kalau ibu gemuk lahir anaknya kecil, itu karena tali pusatnya juga. Lalu, ada kelainan genetik," ujarnya.

Agar masyarakat semakin sadar akan pentingnya penberian ASI, tiap 1-7 Agustus diperingati sebagai pekan ASI internasional. Seperti diketahui bahwa ASI memiliki kandungan gizi yang baik untuk perkembangan buah hati yang baru lahir ke dunia.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut