Istighosah di Surabaya, Siti Atikoh Dukung Imunisasi Polio: Ini PR Kita Bersama
Kondisi ini tentu disayangkan, kata Atikoh, sebab Indonesia dalam 8 tahun terakhir sudah bebas dari Polio. Lulusan Universitas Tokyo itu menegaskan, perlu edukasi masif agar pencegahan bisa dilakukan dengan optimal.
Oleh karena itu, Atikoh sengaja mengambil topik tentang polio. Ia berharap, emak-emak pengajian yang hadir di lokasi turut menjadi agen mengampanyekan hidup sehat karena ini juga faktor penyebaran virus polio.
"Seluruh pihak perlu ada edukasi terkait dengan yang pertama adalah pencegahan. Jalan satu-satunya ya imunisasi, kepada anak-anak karena yang rentan anak di bawah umur 5 tahun. Imunisasinya harus benar-benar konkret, 5 kali dan 6 kalinya booster," kata Atikoh.
Soal kesehatan ini, lanjut Atikoh, pun jadi prioritas dalam 21 program unggulan Ganjar-Mahfud. Pencegahan terhadap polio ini akan sejalan dilakukan dengan penguatan program 1 Desa 1 Faskes dan 1 Nakes.
"Kemudian posyandu. Itu kan dari oleh untuk rakyat. Jadi ini benar-benar berbasis komunitas dan program Ganjar-Mahfud itu memberikan insentif kepada kader posyandu. Indonesia punya posyandu 330 ribu lebih dan kadernya 1,5 juta, tentu itu tidak berat bagi negara kalau kita memang mau mencetak generasi unggul dengan cara semua warga negara itu kuat dan sehat," katanya.
Editor: Vien Dimyati