Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Setahun Prabowo-Gibran: 41,8 Juta Orang Ikut Program Cek Kesehatan Gratis
Advertisement . Scroll to see content

Jangan Sepelekan Saraf Kejepit, Atasi dengan Teknik Ini Tanpa Rawat Inap

Sabtu, 02 April 2022 - 22:42:00 WIB
Jangan Sepelekan Saraf Kejepit, Atasi dengan Teknik Ini Tanpa Rawat Inap
Mengenal pengobatan saraf kejepit (Foto: Theracare)
Advertisement . Scroll to see content

Dia melanjutkan, sayangnya, tindakan operasi konvensional ini sering menjadi hal yang dikhawatirkan oleh kebanyakan pasien. Operasi konvensional atau laminektomi membutuhkan waktu tindakan sekitar 2-3 jam, risiko terjadinya infeksi pada luka karena membutuhkan sayatan yang besar, risiko kegagalan dan waktu penyembuhan yang cukup lama. 

Selanjutnya, ada teknik bedah minimal invasif dengan menggunakan endoskopi PELD/PSLD Joimax dari Jerman yang direkomendasikan oleh dr. Mahdian Nur Nasution, sebagai solusi terkini atasi nyeri akibat saraf kejepit. 

Dibandingkan operasi konvensional, endoskopi Percutaneous Lumbar Disectomy (PELD) dan Percutaneous Stenoscopy Lumbar Decompression (PSLD) Joimax ini lebih efektif, efisien, dan aman dalam berbagai hal. 

“Tindakan endoskopi ini hanya dilakukan dengan membuat sayatan kecil sebesar 7 mm atau kurang dari 1 cm. Berbeda dengan operasi konvensional yang membutuhkan sayatan sekitar 15 cm,” ujar dr. Mahdian. 

Menurutnya, tindakan endoskopi PSLD ini memiliki waktu tindakan yang jauh lebih cepat sekitar 30-45 menit, risiko komplikasi atau trauma pada jaringan yang minimal. Selain itu, proses penyembuhan pasca-tindakan lebih cepat dibandingkan dengan operasi konvensional.
 
“Hanya menggunakan bius lokal, tanpa rawat inap, dan cukup aman. Masa perawatannya sekitar 1-2 hari, pasien lebih cepat pulih dan beraktivitas, risiko kambuhnya pun lebih kecil serta tidak memicu perlengketan ataupun infeksi setelah tindakan,” ujarnya. 

Endoskopi PELD/PSLD terdiri dari alat super kecil seperti kamera, selongsong, serta penjepit. Alat-alat super kecil ini bisa dengan mudah menjangkau ke dalam jaringan atau area yang kaya persarafan pada tulang belakang. Lokasi tersebut yang mungkin banyak terjadi jepitan pada saraf. Dengan menggunakan endoskopi tentunya akan mempermudah dokter untuk mengambil bantalan tulang yang menonjol penyebab rasa nyeri pada pasien. 

Perlu diketahui, masalah saraf kejepit bisa terjadi karena faktor usia, aktivitas berat, atau cedera tulang belakang. Kondisi ini  bisa dialami oleh segala usia, namun paling sering menyerang usia 30-50 tahun dan puncaknya pada 40-45 tahun.

Editor: Vien Dimyati

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut