Jenis Terapi Ini Bantu Atasi Kecanduan Game Online
JAKARTA, iNews.id - Bermain game adalah salah satu bentuk relaksasi yang sangat menyenangkan. Namun jika terpaku dan bermain seolah tiada henti maka waspadalah Anda terkena adiksi atau kecanduan.
Tanda-tanda jika kita kecanduan game online adalah emosi yang tak bisa dikontrol, lebih memprioritaskan permainan dibandingkan aktivitas utama, kehilangan kehidupan sosial. Yang lebih berbahaya jika kecanduan terlalu dalam adalah gangguan mental.
Seseorang yang mengalami ketergantungan atau kecanduan memerlukan psikoterapi bahkan farmakoterapi untuk mengurangi tingkat adiksi dan dampak dialami. Ada tiga jenis terapi yang digunakan para praktisi psikiatri untuk menangani kasus adiksi, antara lain:
1. Cognitive Behavior Therapy (CBT)
Orang yang memiliki ketergantungan terhadap sesuatu, dia sudah mempunyai pola pikir tertentu. Untuk itu, CBT digunakan untuk memodifikasi pikiran-pikiran negatif agar dapat disubstitusi dengan pola pikir yang lebih positif.
2. Motivational Interview (MI)
Metode ini lebih cocok bagi pasien para remaja dan dewasa muda. Mengingat pengambilan keputusan (otonomi) dalam terapi sepenuhnya ada di tangan pasien.
3. Terapi Perilaku
Metode ini dilakukan dengan cara memodifikasi lingkungan untuk menurunkan motivasi pasien untuk menghambat ketergantungannya. Salah satu contohnya, untuk pasien yang kecanduan gadget dan internet, perlu membuat rule, misalnya menggunakan gadget hanya di area keluarga atau tidak ada wifi di kamar.
dr. Kristiana Siste, SpKJ(K) saat ditemui dari Departemen Psikiatri FK UI RSCM mengatakan bahwa seorang jika kecanduan game online harus diubah pikirannya. Hal ini bertujuan untuk membuat pola pikir baru bahwa agar senang tak hanya bermain game namun juga bisa melakukan aktivitas lain.
"Bermain game itu untuk senang? Nah, kita alihkan ke berbagai bentuk aktifitas atau kegiatan yang menyenangkan. Perlu digali aktifitas nyata yang bisa membuat senang misalnya camping atau memasak misalnya," ujar dr. Siste.
Sementara itu, dr. Eva Suryani, SpKJ menambahkan bahwa pendekatan pengobatan hanya diberikan kepada pasien dengan co-morbid. Misalnya dengan gangguan kecemasan atau dengan gangguan depresi sesuai tergantung dengan gejala yang dialami.
Saat ini, Dept. Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia bekerjasama dengan RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo telah mendirikan layanan psikiatri yang cukup komprehensif untuk menangani pasien-pasien ketergantungan (adiksi). Klinik yang terbuka untuk umum ini menyediakan tenaga di dalamnya terdiri dari para psikiater adiksi, psikiater anak dan remaja, ada juga psikiater marital therapy, dan neuropsikiatri.
Editor: Adhityo Fajar