Jumlah Pasien Jantung Meningkat, Dokter Diagnosis melalui Ultrasound Kardiovaskular
JAKARTA, iNews.id - Penyakit jantung masih menjadi penyebab utama kematian di Indonesia. Ada banyak faktor yang menyebabkan meningkatnya kejadian penyakit kardiovaskuler antara lain hipertensi, obesitas, merokok, diabetes melitus, dan kurang aktivitas fisik.
Berdasarkan Global Burden of Desease dan Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) 2014-2019 penyakit jantung menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Sedangkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2013 dan 2018 menunjukkan tren peningkatan penyakit jantung yakni 0,5 persen pada 2013 menjadi 1,5 persen pada 2018.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kemenkes, Eva Susanti, mengatakan untuk mengatasi masalah penyakit jantung di Indonesia, Kemenkes melakukan penguatan pada layanan primer. "Salah satunya melalui edukasi penduduk, pencegahan primer, pencegahan sekunder, dan meningkatkan kapasitas serta kapabilitas layanan primer," kata dr Eva melalui keterangannya.
Ketua Indonesian Society of Echocardiograph, Ario Soeryo Kuncoro mengatakan, jumlah pasien penyakit jantung dan kompleksitasnya meningkat dengan cepat di seluruh dunia. Sebagai contoh, diperkirakan jumlah penderita gagal jantung meningkat sebesar 46 persen dari tahun 2012 hingga 2030.
"Selain itu, pertumbuhan tahunan gabungan intervensi jantung struktural diproyeksikan meningkat sebesar 9,15 persen, didukung beragam terapi baru untuk penutupan serambi kiri jantung dan sejumlah perangkat yang dirancang untuk
merawat pasien dengan regurgitasi trikuspid," kata dr Ario.