Kenali Manfaat Vaksin Booster selain Perkuat Kekebalan Tubuh 

JAKARTA, iNews.id - Kebijakan pemberian booster kedua bagi masyarakat umum usia 18 tahun ke atas sudah digaungkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sejak 24 Januari 2023. Booster diberikan untuk membantu meningkatkan antibodi sehingga risiko penularan virus Corona bisa ditekan.

Menurut Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, yang dilansir dari situs Kementrian Kesehatan, vaksin diberikan sebagai upaya untuk memutuskan rantai penularan Covid-19 dan mencegah terjadinya mutasi menjadi varian-varian selanjutnya seperti XBB.
 
Vaksin booster diharapkan dapat meningkatkan efektivitas kedua vaksin sebelumnya. Sebab, seiring berjalannya waktu, efektivitas vaksin dosis 1 dan 2 akan melemah dan perlindungan tubuh terhadap virus menurun. 

Baca Juga

Jangan Sampai Skin Barrier Rusak, Ini 8 Cara Mengatasinya

Tahun ini adalah tahun di mana Indonesia akan bergeser dari pandemi menjadi endemi. Kemenkes sudah memiliki kerangka strategi dan terus berdiskusi dengan Badan Kesehatan Dunia (WHO). 

"WHO akan melakukan review di setiap negara untuk melihat dampak Covid-19 ini terhadap rumah sakit dan angka kematian akibat Covid-19," kata Menkes Budi Gunadi melalui keterangannya belum lama ini.

Baca Juga

Event di Daerah Mulai Padat, Sandiaga Uno: Pelaku Kreatif Harus Vaksin Booster Kedua 

“Kalau angka yang masuk rumah sakit, yang masuk ICU dan wafat sudah sama seperti penyakit menular lain seperti influenza, demam berdarah, tuberkulosis, dan malaria, itu artinya masuk kategori infeksi biasa sehingga nanti akan menjadi pertimbangan utama mereka untuk mencabut status public emergency of International concern atau bahasa awamnya kita sebut status pandemi dunia,” tutur Budi. 

Baca Juga

Pemerintah Perluas Cakupan Vaksin Booster Dosis Kedua

Manfaat Booster 

Sejauh ini, vaksin mampu untuk membatasi gejala yang parah akibat infeksi Covid-19. Namun, Omicron memang memiliki karakter yang lebih kebal terhadap vaksin. Meskipun sudah divaksin masih ada kemungkinan terkena infeksi virus. Akan tetapi, vaksin dapat mengurangi risiko penyakit yang lebih parah bahkan kematian akibat Covid-19 ketika seseorang terinfeksi virus Omicron XBB. 

Baca Juga

Kabar Baik, Masyarakat Bisa Vaksin Booster Kedua Mulai 24 Januari 2023

Berdasarkan survei serologi SARS-CoV-2 di Indonesia oleh Kementerian Kesehatan dan Tim Pandemi FKMUI, proporsi antibodi terhadap Covid-19 meningkat berkat vaksin. 

Adapun beberapa manfaat lain dari pemberian vaksin booster antara lain, merangsang sistem kekebalan tubuh, mengurangi risiko terinfeksi virus Covid-19, mempertahankan kekebalan tubuh, mengurangi risiko gejala berat dari virus, memperpanjang masa perlindungan terhadap virus. 

Vaksin Gratis 

Dikutip dari situs Kementerian Kesehatan, target sasaran vaksinasi Covid-19 nasional sebanyak 234. 666.020 peserta. Untuk vaksinasi dosis 1, capaian sebanyak 203.794.776 peserta (86,84 persen). Sedangkan untuk vaksinasi dosis 2, capaian sebanyak 174.861.481 peserta (74,52 persen). Data per tanggal 23 Februari 2023.

Dalam Dukung percepatan sasaran vaksin booster, RS Premier Bintaro (RSPB) memberikan 1.000 vaksin gratis untuk umum pada beberapa waktu lalu. 

"Pemberian vaksin Covid-19 booster kedua ini kami berikan tanpa dipungut biaya sebagai bentuk dukungan program vaksinasi Covid-19 yang diselenggarakan oleh pemerintah. Selain itu, acara ini juga merupakan rangkaian roadshow jelang peringatan HUT RSPB yang ke-25. Sebagai penyedia layanan kesehatan, kami harapkan target sasaran vaksinasi Covid-19 di Indonesia dapat segera tercapai," kata CEO RSPB, dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MHKes. 

dr Martha menambahkan, pemberian vaksin ini juga merupakan bagian dari program CSR RSPB yaitu RSD Cares. Program RSD Cares, kata dia, memiliki tiga pilar yang menjadi fokus utama, caring for our people, caring for our planet, dan caring for our community. 

"Masing-masing pilar memiliki program yang berbeda-beda, program vaksin ini masuk ke dalam pilar caring for our people karena sasaran utama kami adalah keluarga karyawan dan juga pasien dan keluarga pasien,” tuturnya.

Editor: Vien Dimyati