Kenali Waktu Terbaik dan Tips Terapkan Toilet Training pada Anak
JAKARTA, iNews.id - Memberikan pengajaran kepada anak mengenai penggunaan toilet atau toilet training sangatlah penting. Sebelum orang tua menerapkan metode ini, ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan agar anak lebih siap menjalaninya.
Toilet Training adalah proses belajar bagi anak untuk dapat menggunakan toilet sendiri seperti orang dewasa. Ini merupakan salah satu tahap perkembangan penting dalam mencapai kemandirian.
Kunci keberhasilan toilet training terletak pada kemampuan mengenali isyarat dan kesiapan anak untuk belajar, konsistensi, serta menghindari pemaksaan. Lantas, bagaimana cara mengajarkan anak toilet training? Berikut ulasannya dirangkum pada Senin (17/7/2023).
Kenalkan Fungsi Toilet
Mulai dengan menjelaskan penggunaan toilet untuk buang air besar atau kecil. Katakan ketika ingin buang air, anak perlu ke toilet dan melepas popok atau celana dalamnya. Jelaskan kepada si kecil, dia tak selamanya menggunakan popok atau celana dalam.
Beri Contoh
Agar si Kecil lebih dekat dengan toilet, berikan contoh kepadanya terkait penggunaan toilet. Misalnya, saat Anda ingin buang air besar, ajak si kecil untuk pergi ke toilet, kemudian duduklah di toilet duduk dan jelaskan apa yang sedang Anda lakukan.
Ajari Cara Gunakan Toilet
Untuk mempermudah toilet training, pakaikan si kecil celana yang mudah dilepas dan dipakai secara mandiri. Selanjutnya, ajari tata cara penggunaan toilet. Dari mulai cara duduk yang benar di kloset, membersihkan setelah buang air besar dan kecil, cara menekan tombol flush, hingga mencuci tangan dengan benar setiap selesai memakai toilet.
Jadikan Rutinitas
Jadikan kegiatan ke toilet menjadi rutinias. Misalnya, setelah si kecil bangun tidur, Anda dapat mengajak pergi ke toilet sebentar untuk buang air. Ajak si kecil duduk di pispot 45 menit atau 1 jam setelah dia banyak minum atau makan. Dengan menerapkan hal ini, anak akan terbiasa buang air di pispot atau toilet duduk. Agar tidak bosan, bawa mainan kesayangannya ketika pergi ke toilet.
Waktu Terbaik
Anak umumnya siap untuk menjalani toilet training antara usia 18 bulan hingga 3 tahun. Proses toilet training ini melibatkan kebiasaan untuk buang air di toilet saat siang hari. Namun, tidak ada usia pasti yang menentukan kapan anak benar-benar terlatih dalam toilet training. Oleh karena itu, dalam rentang usia ini, anak masih bisa menggunakan popok terutama saat malam hari dan saat bepergian.
Dalam periode ini, berat badan anak juga cenderung bertambah, terutama bagi beberapa bayi yang mengalami peningkatan berat badan berlebih pada usia tersebut. Oleh karena itu, penggunaan popok harus sesuai dengan ukuran berat bayi agar nyaman dan terhindar dari kebocoran yang dapat menyebabkan ruam popok.
Selama masa toilet training, popok yang ideal harus menjaga kestabilan pH, menjaga kulit tetap kering, serta mencegah terjadinya ruam. Kini, hadir Makuku SAP Diapers Grow Care, yaitu popok untuk bayi plus size dan toddler, dengan teknologi SAP pertama di Indonesia.
Popok bayi ini dibuat dengan permukaan rongga udara, sehingga sirkulasi udara tetap terjaga saat digunakan dan kulit si kecil tetap kering. Hal ini membantu anak yang sedang belajar toilet training tetap nyaman saat tidur menggunakan popok di malam hari.
Jason Lee, CEO Makuku Indonesia, menekankan pentingnya pemilihan popok untuk anak yang sedang menjalani toilet training. Faktanya, dermatitis popok sangat umum terjadi pada usia tersebut, terutama karena peningkatan konsumsi makanan padat. "Kami komitmen untuk menyediakan kebutuhan yang diperlukan oleh Ibu dalam perkembangan si kecil," katanya.
Popok ukuran besar dan tipis ini mampu menyerap cairan secara merata, sehingga mencegah terjadinya osmosis balik pada popok. Inovasi teknologi lapisan ganda dari Inti struktur SAP (Super Absorbent Polymer) mencegah kulit terkontaminasi terlalu lama dengan urin atau feses si kecil, yang bisa menyebabkan ruam popok.
Editor: Vien Dimyati