Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Tidak Hanya Infeksi dan Masa Ovulasi, Ini Penyebab Keputihan yang Wajib Anda Tahu
Advertisement . Scroll to see content

Keputihan saat Hamil Normal atau Membahayakan, Ini Penjelasan Pakar

Rabu, 15 Desember 2021 - 20:04:00 WIB
Keputihan saat Hamil Normal atau Membahayakan, Ini Penjelasan Pakar
Ilustrasi keputihan saat hamil apakah normal atar membahayakan. (Foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Kehamilan bisa sama membingungkannya dengan kegembiraan, dan tidak selalu mudah untuk mengetahui perubahan mana yang normal dan mana yang perlu dikhawatirkan. Seperti halnya keputihan saat hamil, apakah normal atau justru membahayakan?

Saat seorang perempuan hamil, ternyata salah satu perubahannya adalah keputihan, yang dapat bervariasi dalam konsistensi atau ketebalan, dan frekuensi. Bisa dibilang salah satu tanda awal kehamilan adalah peningkatan keputihan, dan ini berlanjut sepanjang kehamilan.

"Ketika seorang wanita hamil, area kewanitaannya sebagian besar memiliki kepribadian sendiri, kata Dr Sheryl Ross, seperti dikutip dari laman Healthline pada Rabu (15/12/2021).

Keputihan normal, yang dikenal sebagai leukorrhea, encer, bening, atau putih susu, dan berbau ringan. Perubahan keputihan dapat dimulai satu hingga dua minggu setelah pembuahan, bahkan sebelum Anda melewatkan menstruasi.

Saat kehamilan Anda berlanjut, keputihan menjadi lebih terlihat, dan paling berat di akhir kehamilan Anda. Anda mungkin ingin memakai panty liner tanpa pewangi dan hindari pemakaian tampon saat hamil.

Pada minggu-minggu terakhir kehamilan, Anda mungkin juga memperhatikan bahwa keputihan Anda mengandung garis-garis lendir kental dengan garis-garis darah, yang disebut "show." Ini adalah tanda awal persalinan dan tidak perlu dikhawatirkan.


Apa yang menyebabkan perubahan pada keputihan?

Keputihan surut dan mengalir sepanjang siklus menstruasi wanita karena fluktuasi kadar hormon. Begitu Anda hamil, hormon terus berperan dalam perubahan keputihan Anda.

Perubahan pada leher rahim selama kehamilan juga mempengaruhi keputihan. Saat serviks dan dinding vagina melunak, tubuh memproduksi cairan berlebih untuk membantu mencegah infeksi. Kepala bayi Anda mungkin juga menekan leher rahim saat Anda mendekati akhir kehamilan Anda, yang sering menyebabkan peningkatan keputihan.


Kapan harus menghubungi dokter?

Penting untuk memberi tahu penyedia layanan kesehatan Anda tentang keputihan yang tidak normal, karena itu bisa menjadi tanda infeksi atau masalah dengan kehamilan Anda.

Berikut beberapa tanda keputihan yang tidak normal:

- Warna kuning, hijau, atau abu-abu

- Bau yang kuat dan busuk

- Kemerahan atau gatal dan pembengkakan vulva

Keputihan yang tidak normal mungkin merupakan tanda infeksi. Infeksi sering terjadi selama kehamilan. Jika Anda mengalami infeksi jamur selama kehamilan, dokter Anda mungkin merekomendasikan krim vagina atau supositoria.

Berikut beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk menghindari infeksi jamur:

- Kenakan pakaian yang longgar dan menyerap keringat

- Pakai celana dalam katun

- Keringkan alat kelamin Anda setelah mandi, berenang, atau berolahraga

- Tambahkan yogurt dan makanan fermentasi lainnya ke dalam diet Anda untuk meningkatkan bakteri sehat

Keputihan yang tidak normal juga bisa disebabkan oleh penyakit menular seksual (PMS). Keputihan yang tidak normal juga dapat menandakan komplikasi pada kehamilan Anda.

Jika ragu, selalu lebih baik untuk bermain aman dan hubungi dokter Anda. Catat kapan perubahan pada keputihan Anda mulai dan karakteristik yang menentukan. Ini akan membantu dokter Anda menentukan apakah keputihan Anda perlu dikhawatirkan.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut