KLB Hepatitis A di Pacitan, Menteri Kesehatan Imbau Warga Terapkan Hidup Bersih
JAKARTA, iNews.id - Menanggapi Kejadian Luar Biasa (KLB) Hepatitis A di Pacitan, Jawa Timur, Menteri Kesehatan (Menkes) RI Nila F Moeloek mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan. Pasalnya, sebanyak 957 orang di Kabupaten Pacitan dilaporkan menderita Hepatitis A.
Dia menyarankan bagi para penderita Hepatitis A banyak beristirahat agar cepat pulih. Sementara pihak Kementerian Kesehatan RI juga tengah menangani kasus tersebut.
"Istilah saya diistirahatkan livernya. Liver itu lebih banyak kerja untuk karbohidrat, gula. Itu biasanya kita kurangin. Hepatitis kan tidak ada obatnya, tadi saya bilang istirahat, itu virus. Imbauan untuk masyarakat jaga kebersihan. Sebelum makan, cuci tangan dulu," kata Nila Moeloek, seperti dikutip dari siaran pers yang diterima iNews.id, Kamis (4/7/2019).
Dia menjelaskan, masa inkubasi atau perkembangan penyakit hepatitis A dalam tubuh terjadi selama 15-50 hari. Sementara masa penyembuhannya sekitar dua minggu.
Terjadinya kasus KLB hepatitis A di Pacitan, sambung dia, diduga dari air sungai yang tercemar. "Secara epidemiologi kita harus lihat daerah mana yang kena. Kalau dalam satu aliran sungai, ya mungkin aliran sungai itu yang harus kita perhatikan. Barusan saya dapat informasi air-air di situ sedang diperiksa di laboratorium. Jadi, ada beberapa lab di Surabaya, kita kirim untuk memeriksa air itu,” kata dia.
Terkait penanggulangan hepatitis A, Nila mengatakan sudah ada arahan ke pemerintah daerah dan pihaknya telah bergerak melakukan penanganan.
"Tentu yang pertama kita harus menolong korban, kemudian kita mencari dari mana asalnya ini (virus hepatitis A). Kita harus cari hulu dari permasalahan ini apa. Apa betul dari air sungai, apa betul dari orang yang BAB dan kemudian membawa virus itu, dan sebagainya," kata dia.
Oleh sebab itu, dia menyarankan masyarakat terutama di Pacitan untuk menjaga kebersihan. Karena saat ini masalah hepatitis A tidak hanya terjadi di Pacitan, tetapi telah bergerak menyerang warga Trenggalek.
Terkait hal tersebut, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung dr Wiedra Waworuntu, MKes mengatakan, kasus hepatitis A di Pacitan sudah dinyatakan KLB, sementara Trenggalek belum.
“Pacitan sudah ditetapkan KLB, Trenggalek tidak karena masalah hepatitis A di sana sudah bisa ditanggulangi,” kata Wiedra Waworuntu.
Sementara itu, sambung dia, KLB di Pacitan tidak akan ditarik sebelum kasus penularan berhenti dan telah melewati dua kali masa inkubasi.
Editor: Tuty Ocktaviany