Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Bahlil Ternyata Pernah Busung Lapar, Penyakit Apa Itu?
Advertisement . Scroll to see content

Kurang Pengetahuan Jadi Pemicu Masalah Tumbuhnya Stunting di Indonesia

Minggu, 22 Juli 2018 - 17:16:00 WIB
Kurang Pengetahuan Jadi Pemicu Masalah Tumbuhnya Stunting di Indonesia
Direktur Indofood Axton Salim (tengah) memaparkan program Hidup Sehat Yuk!. (Foto: iNews.id/Siska Permata Sari)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Stunting masih menjadi masalah gizi yang cukup serius di Indonesia. Bayangkan saja, menurut laporan yang diterbitkan oleh Bappenas dan UNICEF tahun 2013 menemukan 37 persen anak di bawah lima tahun (balita) mengalami stunting.

Jika diterjemahkan dengan angka terbaru, World Health Organization (WHO) mencatat sebanyak 7,8 juta dari 23 juta balita mengalami stunting di Indonesia. Artinya, ada sebesar 35 persen balita stunting, padahal batas toleransi stunting dalam suatu negara adalah 20 persen saja.

Menurut Prof. dr. Endang L. Achadi, MPH., Dr.PH, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI), salah satu faktor yang menyebabkan tumbuhnya kasus stunting di Indonesia adalah kurang informasi atau edukasi terkait masalah gizi di Indonesia.

"Jadi sebetulnya dari kesehatan masyarakat sendiri, mengetahui jika masalah utamanya adalah kurangnya edukasi soal gizi. Pengetahuan kurang, sikap juga kurang, praktiknya kemudian salah. Jadi, 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) ini masalahnya dari pengetahuan (yang kurang)," kata Dr. Endang di peluncuran program Hidup Sehat Yuk dari Indofood dan Ruangguru di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Minggu (22/7/2018).

Karena itu, dia mengapresiasi adanya program Hidup Sehat Yuk! dari kolaborasi antara Indofood dan platform edukasi Ruangguru. Di platform tersebut, masyarakat bisa mencari tahu seputar informasi kesehatan dan nutrisi melalui konten-konten digital.

"Ya kalau kita kan dosen, jadi kita ngomongnya kaku banget. Jadi tawaran Indofood serta Ruangguru, buat kami seperti dream comes true. Karena kami bisa menyampaikan informasi (terkait gizi) yang dibiayai Indofood dan dikemas oleh Ruangguru," kata dia.

Dia juga mengatakan, betapa penting remaja mengetahui persoalan gizi sebelum mereka menikah dan memiliki anak, terutama bagi remaja putri. Sebab hal ini, kata Dr. Endang, bisa mencegah tumbuhnya stunting di Indonesia.

Misalnya, sebelum menikah, para perempuan harus mengecek kondisi kesehatannya secara keseluruhan, seperti tak terlalu kurus, tak terlalu gemuk, dan tak menderita anemia.

"Remaja sebetulnya akan menjadi orangtua yang akan melahirkan anak-anak yang menjadi penerus bangsa. Remaja harus disiapkan karena mereka adalah calon ibu yang memproduksi anak-anaknya, bagaimana agar anak tak terlalu kurus, terlalu gemuk, dan memperoleh gizi yang seimbang," kata dia.

Untuk diketahui, hari ini Indofood menggandeng platform edukasi Ruangguru dan Positive Deviance Resource Center Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (PDRC FKM UI) meluncurkan program Hidup Sehat Yuk!. Acara ini dibuka oleh YouTuber sekaligus Content Creator Gita Savitri dan aktor muda berbakat sekaligus musisi Iqbaal Dhiafakhri Ramadhan.

Paparan tentang program Hidup Sehat Yuk! ini juga diberikan oleh Direktur Indofood Axton Salim, CEO Ruangguru Belva Devara, CPO Ruangguru Iman Usman, dan pihak PDRC FKM UI Dr. Endang L Achadi.  Jika ingin tahu program Hidup Sehat Yuk!, kamu bisa mengunduh atau mengakses www.ruangguru.com atau aplikasi Ruangguru yang tersedia di AppStore dan Play Store.

Editor: Tuty Ocktaviany

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut