Mengenal Bipolar Disorder, Penyakit Mental yang Diderita Dolores
JAKARTA, iNews.id - Vokalis grup band The Cranberries, Dolores O'Riordan meninggal dunia di London, Senin 15 Januari 2018. Apa penyebab dari kematian mendadak pelantun Just My Imagination tersebut?
Hingga kini memang belum diketahui penyebabnya. Info terakhir yang diterima, pentolan The Cranberries itu sebelumnya melakukan rekaman singkat. Tahun lalu, Dolores dikabarkan menderita masalah punggung yang menyebabkan The Cranberries membatalkan belasan tur konsernya.
Selain masalah punggung yang diderita vokalis The Cranberries, ada pula permasalahan mental lain yang pernah dialaminya. Adalah bipolar disorder yang sempat dideritanya beberapa tahun silam.
Apa itu bipolar disorder? Mengutip dari WebMD, Selasa (16/1/2018), gangguan mental ini dikenal sebagai manic depression, sebuah penyakit jiwa yang membawa suasana hati berubah drastis dalam tempo singkat. Bipolar juga memengaruhi pola tidur, energi, pemikiran, dan perilaku.
Penderita bipolar umumnya memiliki periode di mana mereka merasa terlalu bahagia dan berenergi dalam satu waktu, kemudian periode berikutnya mengalami perasaan sangat sedih, putus asa, dan tak bertenaga. Sementara di antara kedua periode tersebut, penderita bipolar merasa jika diri mereka normal.
Dua kutub berbeda itulah yang menandai jika seseorang menderita bipolar. Kata "manic" tersebut menggambarkan saat-saat ketika seseorang dengan gangguan bipolar merasa terlalu bersemangat dan percaya diri. Perasaan ini juga dapat melibatkan iritabilitas dan pengambilan keputusan yang impulsif.
Sekitar setengah dari orang-orang selama mania juga dapat memiliki delusi dan halusinasi. Lalu, bagaimana gejala bipolar disorder? Umumnya, ada dua jenis penderita bipolar, yakni mania dan depresi. Keduanya memiliki gejala berbeda.
Dalam gejala mania, penderita bipolar biasanya merasakan kebahagiaan, harapan, dan kegembiraan yang cenderung berlebihan. Kegembiraan yang dirasakan itu kemudian berubah menjadi perasaan marah dan emosi negatif. Penderita dalam fase ini juga mengalami kegelisahan, konsentrasi yang buruk, meningkatnya energi, dorongan seks yang tinggi, impulsif, hingga melakukan penyalahgunaan narkoba dan alkohol.
Sebaliknya, Anda akan merasakan titik terendah dalam mode depresi. Di fase ini, penderita merasakan kesedihan, kehilangan energi, perasaan putus asa, tidak berharga, kehilangan minat, tangisan yang sulit dikendalikan, kesulitan membuat keputusan, lekas marah, butuh banyak tidur, insomnia, perubahan selera, hingga pemikiran untuk bunuh diri.
Periset hingga saat ini masih mempelajari bagaimana faktor-faktor penyebab bipolar disorder. Namun, sementara ini disebutkan, tak ada penyebab tunggal. Beberapa faktor yang memengaruhi di antaranya gen, perubahan otak, dan stres.
(BACA: Begini Style Keren Dolores O'Riordan yang Terlihat Maskulin)
Apakah bisa diobati? Bipolar bisa diobati dengan pendekatan, terapi, hingga obat-obatan. Berbicara dengan teman dekat, keluarga, dan profesional sangat dapat mengatasi permasalahan mental yang tak boleh dianggap sepele.
Selain itu, ada pula metode pengobatan menggunakan obat-obatan yang meliputi stabilisator mood, seperti carbamazepine (tegretol), lamotrigin (lamictal), lithium, atau valproate (depakote). Terkadang obat antipsikotik juga digunakan seperti olanzapine (zyprexa), quetiapine (seroquel), lurasidone (latuda) dan karikatirin (vraylar), serta antidepresan.
Editor: Tuty Ocktaviany