Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hanna Kirana Meninggal Muda di Usia 18 Tahun karena Gagal Jantung
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Gagal Jantung, Kondisi yang Dialami Pesinetron Hanna Kirana

Rabu, 03 November 2021 - 12:33:00 WIB
Mengenal Gagal Jantung, Kondisi yang Dialami Pesinetron Hanna Kirana
Hanna Kirana, pesinetron yang alami gagal jantung. (Foto: IG)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Artis Hanna Kirana meninggal dunia pada Selasa 2 November 2021. Pemain sinetron yang tengah melejit karirnya ini, menghembuskan napas terakhirnya karena mengalami kondisi gagal jantung.

Mengenai kondisi gagal jantung, seperti yang dialami mendiang Hanna Kirana sebagian orang masih awam dan bingung sebetulnya apa yang disebut dengan gagal jantung?

Mengutip Healthline, gagal jantung yang telah ditinjau secara medis oleh dokter penyakit dalam, Dr. Alana Biggers, M.D., MPH, merupakan kondisi atau kumpulan gejala yang melemahkan jantung, momen saat jantung tidak mampu memompa suplai darah yang cukup ke tubuh. Sementara tanpa aliran darah yang cukup, semua fungsi utama dari tubuh seseorang akan terganggu.

Saat asupan darah tidak tersalurkan ke organ lain dalam tubuh, pada sebagian orang yang mengalami gagal jantung mungkin bisa mengalami pengerasan dan kekakuan otot jantung itu sendiri. Sehingga menghalangi atau mengurangi aliran darah ke jantung. Gagal jantung ini bisa mempengaruhi hanya yang sisi kanan atau kiri, atau bahkan keduanya secara bersamaan.

Adapun gejala dari kondisi seseorang yang mengalami gagal jantung antara lain: mulai dari kelelahan, naik berat badan secara tiba-tiba, hilangnya nafsu makan, batuk terus-menerus, detak jantung tidak teratur, palpitasi jantung, pembengkakan perut, sesak napas, kaki dan pergelangan kaki bengkakhingga urat vena leher yang menonjol.

Ada 3 cara mendiagnosa gagal jantung secara general. Pertama dengan pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa tanda-tanda gagal jantung contohnya, pembengkakan pada kaki, detak jantung tidak teratur, dan vena leher yang menonjol.

Kedua, melalui ekokardiogram yang disebut sebagai cara paling efektif untuk mendiagnosis gagal jantung. Metode ini menggunakan gelombang suara untuk membuat gambar jantung yang terperinci, yang membantu dokter mengevaluasi kerusakan pada jantung dan menentukan penyebab yang mendasari kondisi pasien. Kemungkinan dokter menggunakan metode ekokardiogram ini bersama dengan tes pemeriksaaan lainnya.


Terakhir, gagal jantung disebutkan lebih lanjut juga bisa didiagnosa melalui berbagai tes pemeriksaan lain, misalnya rontgen dada (chest X-ray), MRI jantung, scan nuklir, pemeriksaan stres angiogram koroner, hingga Holter monitoring.

Editor: Dyah Ayu Pamela

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut