Mengenal Gejala Depresi, Penyakit Kesehatan Mental yang Bisa Dipulihkan
Dalam Simposium tersebut, Prof. Pratap Chokka, Profesor Klinis & Konsultan Psikiater dari Kanada menyampaikan hasil penelitian terbarunya (AtWoRC). Penelitian ini mengamati gejala kognitif pada depresi. Temuan utama dari penelitian ini menunjukkan bahwa gejala kognitif pada depresi secara signifikan berkontribusi terhadap penurunan produktivitas kerja atau gangguan fungsi dalam kegiatan sehari-hari.
"Misalnya gangguan konsentrasi, kesulitan dalam mempertahankan fokus, pelupa, lambat dalam menanggapi percakapan atau mengelola tugas sehari-hari," ujarnya.
Tidak hanya dengan terapi, depresi juga memerlukan obat. Tentunya dengan evaluasi dokter spesialis.
Prof Vladimir Maletic, MD, seorang profesor klinis neuropsikiatri di Fakultas Kedokteran, University of South Carolina, Amerika Serikat menjelaskan, antidepresan telah mengalami perubahan evolusi selama bertahun-tahun. Saat ini sudah dikembangkan antidepresan baru seperti Vortioxetine yang tidak hanya memperbaiki gejala-gejala terkait suasana hati, tetapi juga mengatasi gejala-gejala kognitif yang membantu pasien mencapai pemulihan fungsional.
"Hal yang lebih penting lagi adalah Vortioxetine juga dilaporkan memiliki efek samping yang lebih minimal. Selama dekade terakhir, definisi dari kesuksesan penanganan gangguan depresi telah berubah menjadi pemulihan fungsi sepenuhnya, di mana pasien tidak hanya merasa jauh lebih baik tetapi mampu memulihkan fungsi mereka di rumah, di tempat kerja, dan terintegrasi kembali dengan masyarakat," tuturnya.
Lundbeck adalah perusahaan farmasi multinasional asal Denmark yang berkomitmen meningkatkan kualitas hidup orang yang menderita penyakit otak. Dalam upaya menghapus stigma serta memberikan edukasi yang tepat mengenai depresi dan penanganannya, Lundbeck mengadakan Lundbeck Regional Symposium yang diadakan pada tanggal 22-23 Juni 2019 di Shangri-La Hotel, Jakarta.
Simposium ini dihadiri oleh 450 dokter dari Asia Selatan dan Asia Timur untuk membahas manajemen kesehatan jiwa dan konsekuensinya jika penderita tidak menerima pengobatan yang tepat, serta perkembangan dan inovasi pengobatan untuk gangguan depresi.
Editor: Vien Dimyati