Mengenal Neuropati, Penyakit Saraf Bikin Lumpuh
JAKARTA, iNews.id - Neuropati merupakan gangguan dan kerusakan saraf yang ditandai dengan gejala seperti kesemutan, kebas, dan kram. Kerusakan saraf tersebut dapat mengganggu komunikasi antara otak dan bagian tubuh lainnya. Akibatnya, pergerakan otot terganggu dan menyebabkan rasa sakit serta sensasi tak nyaman di bagian lengan dan kaki.
Melansir dari situs kesehatan WebMD, terdapat sejumlah jenis neuropati berdasarkan penyebabnya.Di antaranya mononeuropati, polineuropati dan idiopatik. Untuk mononeuropati disebabkan oleh cidera fisik atau trauma. Sedangkan polineuropati disebabkan oleh toksin, dan ideopatik disebabkan oleh nutrisi buruk, dan komplikasi penyakit seperti kanker, gagal ginjal, atau diabetes.
Hal itu dibenarkan oleh Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi, PERDOSSI Pusat dan Konsultan Neurologis, dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S(K). Dia mengatakan, setiap gangguan saraf pasti ada penyebabnya.
"Setiap gangguan sistem saraf ada gejala. Mulai dari kesemutan, baal, hingga kelumpuhan," kata dia dalam acara pemaparan Studi Klinis Nenoin 2018 di Hotel Borobudur, Jakarta, Jumat (16/3/2018).
Menurut dia, ada beberapa faktor yang menyebabkan tingginya risiko neuropati. Antara lain, toksin, trauma, penyakit diabetes, dan infeksi.
Untuk mengatasinya, mengonsumsi kombinasi vitamin neurotropik secara rutin dapat mengurangi gejala neuropati seperti kebas, kesemutan, rasa terbakar dan rasa sakit secara signifikan. Studi itu telah dikeluarkan oleh Nenoin yang dipublikasikan di Asian Journal of Medical Sciences 2018 memaparkan hasil
Pada hasil studi juga ditemukan bahwa kombinasi vitamin neurotropik memiliki profil toleransi yang baik sehingga aman untuk dikonsumsi jangka panjang.
Studi ini melibatkan 411 responden penderita neuropati usia 18 – 65 tahun dengan etiologi berbeda dan mengalami gejala neuropati ringan sampai sedang. Etiologi responden antara lain, diabetes (104 orang), carpal tunnel syndrome (44 orang), Idiopathic (112 orang), penyebab lain (25 orang) dan kombinasi (126 orang).
Selama masa penelitian, responden mengonsumsi satu tablet vitamin Neurotropik sekali sehari setelah makan. Kombinasi Vitamin Neurotropik yang digunakan adalah Vitamin B1 (100mg), B6 (100mg) and B12 (5000μg) dari Neurobion Forte. Berdasarkan data yang diperoleh setelah 12 minggu, secara keseluruhan gejala neuropati berkurang sebanyak 62,9 persen.
"Studi ini juga membuktikan bahwa konsumsi vitamin Neurotropik tidak hanya mencegah namun juga bisa mengurangi gejala kerusakan saraf tepi yang dialami," jelas dr. Manfaluthy.
Selain mengonsumsi vitamin-vitamin tersebut, ada langkah sederhana untuk mencegah neuropati selagi muda.
"Pencegahan paling mudah adalah bergerak setiap ada waktu dan seyogyanya kalau ada kesempatan, coba melakukan aktivitas jalan dan senam," ujar dia.
Sementara itu, untuk menambah asupan vitamin B, pola makan sangat penting diperhatikan. Yaitu dengan mengkonsumsi sumber vitamin B alami dari daging merah, kacang-kacangan, dan makanan tinggi serat.
"Intinya selalu bergerak, olahraga, dan tetep makan seimbang," kata dia.
Editor: Nanang Wijayanto