Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Berbagi Kasih, MVN-MNC Peduli Hibur Para Lansia di Rumah Jompo Wisma Harapan Baru
Advertisement . Scroll to see content

Mengenal Penyakit Degeneratif yang Sering Dialami Lansia, Begini Cara Mengatasinya

Selasa, 31 Oktober 2023 - 17:05:00 WIB
Mengenal Penyakit Degeneratif yang Sering Dialami Lansia, Begini Cara Mengatasinya
Ilustrasi lansia yang aktif dan bugar. (foto: istimewa)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id – Tahukah kamu apa itu penyakit degeneratif? Konon penyakit ini paling sering menyerang lansia, atau yang sudah berusia di atas 60 tahun. 

Penyakit degeneratif adalah penyakit yang cenderung memburuk seiring waktu. Kondisi ini bisa menyerang saraf, tulang belakang, sendi, dan otak. Dilansir dari alodokter, penyakit degeneratif umumnya diderita oleh orang lanjut usia (lansia), karena fungsi jaringan dan organ tubuhnya menurun seiring pertambahan usia. 

Penyakit ini juga lebih berisiko terjadi pada lansia yang gaya hidupnya buruk atau terpapar bahan kimia. Pada kebanyakan kasus, penyakit degeneratif tidak diketahui penyebabnya. Meski demikian, kondisi ini diduga dapat terjadi karena beberapa faktor seperti pernah cidera atau gaya hidup tak sehat. 
  
Meski terkesan menyeramkan, nyatanya penyakit degeneratif ini bisa dicegah sejak dini. Salah satunya dengan mengurangi garam atau menggantinya dengan asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbum umani.

Cara hidup sehat untuk lansia agar terhindari dari penyakit degeneratif juga digagas dalam ragam aktivitas Ajinomoto Elderly Program. Bertepatan dengan momentum Hari Lansia Sedunia, dipaparkan juga hasil penelitian “Elderly Meal Project” yang berfokus pada manfaat asam amino dalam bumbu umami untuk bantu meningkatkan kualitas hidup lansiaAjinomoto bekerjasama dengan Asosiasi Nutrisionis Olahraga & Kebugaran Indonesia (ANOKI), serta Asian Medical Student Association Indonesia (AMSA), membuat rangkaian Elderly Program.

“Asam amino glutamat yang terkandung dalam bumbu umami seperti Monosodium Glutamat (MSG) memiliki manfaat dalam meningkatkan selera makan lansia. Peningkatan selera makan ini membantu dalam pemenuhan asupan gizi yang baik, yang berujung pada perbaikan kondisi fisik dan kualitas hidup lansia yang terukur dari hasil analisa darah dan antropometri tes,” kata Sakinah, Health Provider dari Corporate Communications Dept Pt Ajinomoto Indonesia. 

Spesialis gizi klinik dari RS Bunda Margonda, dr Diyah Eka Andayani, Sp.GK, juga memaparkan bahaya penyakit degeneratif, hipertensi, dan strategi diet rendah garam sebagai solusi untuk pencegahannya. 

“Hipertensi merupakan salah satu penyakit degeneratif yang terjadi akibat asupan natrium yang berlebih. Sebenarnya natrium diperlukan bagi tubuh karena memiliki peranan penting sebagai zat gizi esensial untuk mewujudkan hidup sehat dan aktif. Kelebihan maupun kekurangan (defisiensi) natrium dapat berisiko mengalami gangguan kesehatan,” ujar dr Diyah.

Lantas bagaimana sebaiknya menyeimbangkan atau mengendalikan asupan garam? Ada beberapa tips seperti biasakan membaca label makanan kemasan, perbanyak konsumsi sayur & buah, batasi makanan kemasan atau kalengan, hingga penggunaan bumbu umami seperti MSG saat membuat masakan. 

Disarankan juga para lansir tetap bugar dengan melakukan senam pagi bersama, sesi konsultasi gizi, pemeriksaan kesehatan (tensi darah, kolesterol, gula darah, & asam urat), games, serta hiburan agar tetap bahagia.

Editor: Elvira Anna

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut