Mengenal Penyakit Paru Obstruktif Kronik, Disebabkan karena Asap Rokok dan Polusi Udara
JAKARTA, iNews.id - Penyakit paru-paru memang tidak bisa disepelekan. Apalagi jika penyakit tersebut sudah mencapai tingkat kronis, dampaknya akan sangat fatal.
Ya, penyakit paru kronis dulu dikenal sebagai penyakit paru obstruktif menahun, kini sekarang dikenal dengan Penyakit Paru Obstruktif Kronik (PPOK).
PPOK menyebabkan gangguan serius pada fungsi kesehatan paru dan menyebabkan keluhan sesak napas, batuk kronis, produksi dahak berlebihan, kelelahan yang menurunkan ambang aktivitas fisik, dan peningkatan risiko infeksi paru.
Seseorang yang mengalami PPOK dalam tingkat ringan mungkin tidak merasakan keluhan atau gejala tertentu. Namun, ini merupakan suatu kondisi yang berbahaya karena jika faktor risikonya tidak dihindari, penyakit ini akan semakin memburuk seiring berjalannya waktu.
Juru Bicara Kementerian Kesehatan, dr. Mohammad Syahril mengatakan, PPOK dapat dicegah dan diobati. Namun, saat ini masih menjadi masalah utama pada kesehatan masyarakat di dunia maupun di Indonesia. Sebagian besar pasien tidak menyadari gejalanya, belum terdiagnosis dengan tepat, atau mendapatkan pengobatan yang belum optimal. Untuk itu, diperlukan deteksi PPOK lebih dini bagi masyarakat serta optimalisasi terapi untuk mencegah eksaserbasi dan rawat inap.
"Upaya ini dapat dilakukan melalui kegiatan skrining dan diagnosis PPOK secara terintegrasi. Pemerintah melalui Kemenkes berkomitmen untuk memperluas akses skrining serta pembaruan edukasi PPOK bagi nakes dan awam,” tutur Syahril melalui keterangannya belum lama ini.