Mengenal Terapi Bekam, Pengobatan Alternatif Berusia Ribuan Tahun
JAKARTA, iNews.id - Terapi bekam merupakan salah satu pengobatan alternatif yang telah dipraktikkan sejak ribuan tahun silam. Jenis terapi ini sering kali digunakan untuk meredakan rasa sakit di bagian tubuh.
Terapi bekam dilakukan menggunakan cangkir atau mangkok khusus yang dapat menghasilkan tekanan, sehingga mampu menarik kulit dan mengeluarkan racun atau darah kotor. Cangkir tersebut biasanya diletakkan di bagian tubuh tertentu, seperti punggung, perut, lengan, pinggang atau kaki.
Pengobatan alternatif ini telah digunakan masyarakat Timur Tengah dan China sejak masa lalu. "Secara spesifik, bekam bisa menyembuhkan migrain hingga nyeri otot di bagian leher, panggul, dan kaki. Bekam juga efektif mengendalikan tekanan darah tinggi bahkan kelainan darah seperti hemofilia dan anemia," ujar Pimpinan Malika Refleksi, Viona Afriandi dalam keterangan persnya Selasa (18/12/2021).
Dia menuturkan treatment ini juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah kesuburan dan gangguan kandungan. Penyakit lainnya yang bisa diobati melalui bekam adalah rematik, seperti fibromyalgia dan radang sandi.
"Bisa juga digunakan. mengatasi masalah kulit, mengurangi kecemasan dan depresi, varises, herpes zoster, penyumbatan bronkus, carpal tunnel syndrome, hingga gangguan gastrointestinal," kata Viona.
Dia menambahkan selain pengobatan metode bekam dapat mengembalikan kebugaran tubuh. Layanan bekam pun banyak dicari masyarakat sebagai layanan kesehatan alternatif.
"Melihat manfaatnya, Malika Refeksi berinovasi menjawab kebutuhan konsumen. Bekam menjadi opsi baru yang kami tambahkan ke dalam daftar treatment. Apalagi, banyak konsumen juga menanyakan ini," ujarnya.
Treatment ini bekam secara umum berfungsi melancarkan pembuluh darah, merangsang kinerja saraf, meningkatkan imunitas tubuh, dan membuat tubuh lebih rileks. Adapun biaya refleksi bekam rata-rata Rp120 Ribu.
Terapi bekam cukup aman dilakukan pada kondisi penyakit tidak akut atau kambuh. Namun, setelah bekam ada efek samping, berupa bekas luka, memar, kelelahan, otot tegang dan mual.
"Biasanya, efek samping terapi akan menghilang setelahnya. Untuk bekas ruam kemerahan yang muncul pada kulit biasanya akan hilang sendiri dalam waktu 10 hari," kata Viona.
Meski aman, terapi bekam tidak dianjurkan untuk beberapa orang dalam kondisi tertentu, yaitu ibu hamil, anak di bawah 4 tahun, wanita yang sedang menstruasi, orang mengonsumsi obat pengencer darah, penderita penyakit pembekuan darah (hemofilia atau ITP), riwayat masalah pada kulit, termasuk eksim dan psoriasis, serta Epilepsi.
Editor: Dani M Dahwilani