Mengenal Tren Perawatan Wajah dengan Benang, Atasi Penuaan tanpa Operasi
Jessy Suryadi Head Doctor of Dermaster Clinic Network mengatakan, seiring bertambahnya usia, efek penuaan menjadi semakin terlihat pada wajah yaitu menimbulkan kerutan, pipi kendur, dan double chin. "Masalah ini bisa diatasi dengan perawatan tanpa operasi plastik seperti tarik benang dan tanam benang Aptos. "Dengan metode terbaru ini menghasilkan efek lifting pada wajah tanpa operasi plastik dan menghasilkan wajah yang lebih proposional, kencang, hidung mancung instan dan ketahanan benang yang paling lama 1,5 tahun sampai dengan 2 tahun dibandingkan jenis benang lain," kata dr Jessy melalui keterangannya belum lama ini.
Dia menambahkan, saat ini orang ingin tampilan yang lebih muda secara kulit, juga bebas dari kerutan, muka juga tetep kencang dan badannya tetap langsing serta sehat. Menurutnya, perlu diketahui, Dermaster merupakan pionir klinik estetika di Indonesia yang berfokus pada contouring wajah. Tidak hanya perawatan contouring, juga ada perawatan mulai dari rambut, kulit wajah dan yang terbaru program diet sehat Dermalicious. Untuk keamanan jangan khawatir sebab, Dermaster berhasil mendapatkan penghargaan The Biggest Number of Aptos User 2023 in Indonesia.
Penghargaan ini diberikan oleh dr George Sulamandize sebagai Direktur Aptos dari Georgia dengan spesialisasi bidang bedah estetika. Dia memberikan apresiasi kepada Dermaster Klinik Indonesia sebagai pengguna benang Aptos terbanyak di Indonesia sepanjang 2023.
"Dokter di Indonesia mendapatkan pengalaman terbaik dalam penggunaan benang Aptos dan Dermaster merupakan salah satu yang terbaik dalam menciptakan pengalaman tersebut. Mereka memberikan hasil terbaik kepada pasien, sehingga Dermaster berhak atas penghargaan ini," ujar Sulamandize.
"Penghargaan ini pasti juga berarti, jam terbang atau pemakaian benang Aptos di Dermaster adalah nomor satu yang paling banyak di seluruh dunia. Oleh karena itu jam terbang itu juga mewakilkan keahlian dokter-dokter kami dalam pemasangan benang," ujar dr Jessy Suryadi.
Editor: Vien Dimyati