Mulai Minggu Ini, Gen Alpha Jaksel Akan Disuntik Vaksin Dengue
JAKARTA, iNews.id - Kasus demam berdarah dengue (DBD) masih banyak ditemukan di masyarakat Indonesia. Anak-anak menjadi kelompok paling rentan ketika terinfeksi virus dengue.
Ya, ketika anak-anak kena DBD, mereka berpotensi mengalami kondisi yang serius hingga harus dirawat di rumah sakit. Hal ini bisa terjadi salah satunya karena imunitas tubuh yang tidak sekuat orang dewasa.
"Selain itu, anak-anak bisa mengalami kondisi parah ketika kena DBD gegara kehilangan cairan tubuh yang masif," kata Ketua Program Vaksinasi Nasional Prof Sri Rezeki Hadinegoro dalam acara konferensi pers 'Pemantauan Aktif Vaksinasi Dengue di DKI Jakarta' di kawasan Jakarta Selatan, Senin (29/9/2025).
"Komposisi cairan tubuh anak dan dewasa itu berbeda. Ketika orang dewasa kehilangan 10% cairan tidak apa-apa, buat anak sudah dehidrasi berat," tambahnya.

Prof Sri melanjutkan, umumnya ketika anak didiagnosis DBD, cairan tubuhnya rembes ke saluran darah. Hal ini memicu pengentalan darah, dan memicu lambatnya sirkulasi oksigen ke otak.
"Makanya, DBD parah bisa memicu anak kehilangan kesadaran. Sebab, oksigen tidak terdistribusi hingga ke otak," ungkap Prof Sri.
Karena itu, selain memaksimalkan upaya 3M+, mencegah DBD dapat dilakukan dengan pemberian vaksin dengue. Hal ini yang akan dilakukan pemerintah.
Disampaikan Prof Sri, program vaksinasi dengue akan dimulai minggu ini, menyasar anak-anak sekolah dasar kelas 3 dan 4 di wilayah Jakarta Selatan. Disediakan 10.000 dosis vaksin dengue 'Qdenga' dari hibah Takeda untuk program vaksinasi ini.
Tak hanya di Jaksel, vaksin dengue ini juga didistribusikan ke Palembang dan Banjarmasin. Masing-masing sebanyak 5.000 dosis. Jadi, total ada 20.000 vaksin dengue dalam program ini.
"Program vaksin dengue ini diharapkan dapat menekan risiko perawatan di rumah sakit akibat dengue," ungkap Prof Sri.
"Pemantauan dilakukan selama 3 tahun. Jadi, selama 3 tahun anak-anak yang menerima vaksin akan dipantau secara ketat. Hasil pemantauan diharapkan dapat menjawab vaksin dengue dapat mencegah rawat inap pada anak," tambahnya.
Secara teknis, vaksin akan diberikan kepada anak-anak kelas 3 dan 4 SD sebanyak dua dosis. Jarak antara dosis pertama dan dosis kedua adalah tiga bulan.
Pada pelaksanaannya, dilibatkan 9 puskesmas di wilayah Jaksel. Target vaksin dengue di Jaksel adalah anak-anak yang bersekolah di 106 sekolah dasar. Ada 10 rumah sakit rujukan yang dilibatkan untuk memantau kesehatan anak-anak penerima vaksin.
Sebagai informasi, berikut ini reaksi yang paling sering dari vaksinasi dengue:
- Nyeri pada tempat suntikan (54%)
- Nyeri kepala (36%)
- Pegal-pegal (34%)
- Kemerahan pada tempat suntikan (29%)
- Lesu (malaise) (24%)
- Lemas (21%)
- Demam (10%)
"Reaksi muncul pada 2 hari pertama setelah injeksi, keluhan berlangsung ringan hingga sedang dan durasinya 1-3 hari. Keluhan biasanya berkurang setelah suntikan kedua jika dibandingkan dengan suntikan pertama," papar Prof Sri.
"Menjadi catatan, program ini tidak diwajibkan, namun menerima vaksin dengue akan membawa manfaat bagi kesehatan karena mencegah virus dengue," tambahnya.
Editor: Muhammad Sukardi