Nitcric Oxida dalam Nose Sanitizer Diklaim Ampuh Mematikan 95 Persen Virus Omicron
JAKARTA, iNews.id - Kenaikan kasus Omicron yang semakin tinggi menyebabkan Indonesia mengalami fase ketiga gelombang Covid-19, setelah Juli 2021 lalu dihantam varian Delta. Masyarakat pun masih dihantui Omicron, mutasi dari virus SARS-Cov-2.
“Meskipun gejalanya lebih ringan dari mutasi sebelumnya yaitu Delta, namun penyebarannya sangat cepat. Kita tentu harus menekan penyebarannya agar tidak terjadi lonjakan pasien di rumah sakit” ujar Prof dr Tjandra Yoga Aditama , Sp.P(K), MARS, DTCE, DTM&H saat memberikan paparan dalam webinar Situasi Covid dan Solusinya di Jakarta.
Mengutip Dr. Bruce Aylward (WHO), penularan yang tinggi memberikan kesempatan lebih besar untuk virus bereplikasi dan bermutasi, hal ini menyebabkan resiko mutasi juga menjadi lebih tinggi.
Secara global selama beberapa minggu kasus infeksi meningkat 20%. Pandemi ini sepertinya belum akan berakhir dalam waktu dekat dan kita perlu meningkatkan proteksi melalui usaha preventif dalam hal Kesehatan.
Turut hadir sebagai narasumber Dr. Gilly Regev, PhD dan Dr.Chris Miller, PhD, BA, RT dari Canada mereka merupakan Co Founder dari Sanotize. Dalam webinar ini Dr. Regev memaparkan bahwa Nitric Oxida sudah banyak digunakan sebagai terapi luka dan dinilai ampuh bekerja melawan virus maupun bakteri dalam waktu yang singkat.
Nitrogen oksida (nitric oxide) merupakan gas yang diberikan untuk melebarkan pembuluh darah di dalam paru-paru. Hal ini akan membuat aliran udara menuju ke paru-paru lebih lancar.
“Nitric Oxide awalnya didesain dan diteliti sebagai pencegahan terhadap flu saja. Kami sudah memiliki penelitian untuk viruss-virus flu yang dilakukan oleh sanotize antara lain virus H1N1, HRV, RSV.” Ujar Dr. Miller.
Setelah muncul pandemi Covid-19, Sanotize pun melakukan uji coba Nitric Oxide ke virus SARS-CoV-2 dan memberikan hasil dapat membunuh virus sars-cov-2 termasuk beberapa variannya yaitu Alpha beta gamma delta epsilon dan sekarang ini sedang dalam proses pengujian varian omicron.
Terkait hal ini dr Ali Alkatiri Msc menyimpulkan bahwa NO mempercepat tingkat penyembuhan covid19 tidak hanya dari penyembuhan virusnya (virological cure) tetapi juga dari penyembuhan klinisnya (clinical cure).
Hal tersebut terbukti di uji klinis bahwa waktu penyembuhan pada pasien yang menggunakan terapi standar covid + NONS lebih cepat dibandingkan dengan yang hanya menggunakan terapi standar. Dengan adanya teknologi tersebut, diharapkan dapat menjadi langkah preventif untuk menekan penyebaran dan mutase virus covid-19.
Editor: Dyah Ayu Pamela