Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Teknologi Exomind Bantu Regulasi Emosi, Stres dan Depresi Bisa Terkendali?
Advertisement . Scroll to see content

Pandemi Covid-19 Belum Reda, Ini Saran Psikolog agar Tidak Cemas

Rabu, 24 Juni 2020 - 20:42:00 WIB
Pandemi Covid-19 Belum Reda, Ini Saran Psikolog agar Tidak Cemas
Pandemi Covid-19 bisa menyebabkan seseorang cemas. (Foto: Boldsky)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Cemas adalah perasaan yang wajar dialami di tengah pandemi Covid-19. Pasalnya, segala sesuatu serba tidak pasti, termasuk kapan kondisi akan kembali normal seperti sebelum wabah virus corona merebak.

Psikiater Elisa Tandiono dari RS Pantai Indah Kapuk mengatakan, penyakit yang angka kematiannya meningkat setiap hari ini membuat orang jadi lebih menggunakan emosi ketimbang risiko saat mengevaluasi risiko terjangkit virus corona. Akibatnya, timbul rasa cemas dan resah dan orang-orang mengasumsikan kenyataan lebih parah dari seharusnya.

"Itulah kenapa kita merasa khawatir," kata Elisa dalam bincang-bincang virtual, Rabu (24/6/2020).

Perasaan cemas yang tak kunjung mereda bisa berakibat panjang dan menimbulkan sakit fisik. Elisa menuturkan beberapa langkah untuk mengatasi rasa gundah selama pandemi.

Pertama, kenali, pahami dan terimalah rasa cemas itu.

"Kecemasan itu emosi yang normal untuk setiap orang, mekanisme pertahanan diri. Tapi kalau berlebihan itu menjadi musuh karena membuat kita menderita," kata dia.

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut