Pandemi Covid-19 Bisa Bikin Rambut Rontok, Pakar Kesehatan Ingatkan Menjaga Asupan Makanan
JAKARTA, iNews.id – Pandemi Covid-19 belum reda hingga kini, sehingga bisa menimbulkan stres. Jika tidak diatasi dan dikelola dengan baik, dampaknya buruk bagi tubuh. Salah satunya menyebabkan kerontokan rambut.
Dokter Spesialis Penyakit Kulit dan Kelamin dr Endi Novianto, SpKK(K), FINSDV, FAADV mengatakan, stres psikologis dapat menyebabkan kerontokan rambut yang tak bisa disepelekan.
“Kondisi kerontokan rambut yang kronis disebut telogen effluvium. Salah satu penyebabnya adalah stres psikologis yang membuat berkurangnya jumlah folikel atau tempat tumbuhnya rambut,” kata dr Endi dalam ZAP Virtual Media Meet Up, baru-baru ini.
Stres psikologis dapat mengakibatkan rambut mengalami fase telogen atau istirahat. Kondisi ini menyebabkan rambut rontok dalam beberapa bulan, terutama jika stres tidak diatasi dengan baik.
“Telogen effluvium dapat dialami oleh laki-laki maupun perempuan dari berbagai rentang usia. Mereka dapat kehilangan 150-400 helai rambut per hari,” katanya.
Dia menjelaskan, normalnya kerontokan rambut seharusnya berkisar 50-100 helai per hari. Kondisi tersebut biasanya baru diketahui beberapa bulan setelah mengalami stres, ketika mulai muncul pitak atau kebotakan mulai terlihat.
“Walaupun tidak bersifat permanen, pemulihan rambut rontok membutuhkan waktu beberapa bulan hingga satu tahun lamanya,” ujarnya.
Selain menghindari stres dan pemicunya, melakukan treatment rambut di rumah dan klinik atau salon kecantikan, hal yang tak kalah penting adalah menjaga asupan makanan.
“Makanan sehat pasti akan membuat hasil treatment lebih bagus. Asupan protein, karbohidrat, vitamin, itu tetap harus dipenuhi,” katanya.
Editor: Tuty Ocktaviany