Pasien Gagal Ginjal Salah Satu Komobrid Berisiko Tinggi Meninggal Jika Terinfeksi Covid-19, Ini Penyebabnya!
JAKARTA, Inews.id – Data Kementerian Kesehatan yang baru-baru ini dipublikasikan mengungkapkan komorbid diabetes melitus menjadi penyakit penyerta paling banyak dialami pasien Covid-19 yang meninggal dunia. Selain itu, komorbid seperti hipertensi dan gagal ginjal juga masuk dalam kelompok komorbid berbahaya di era Omicron ini.
"Hasil audit kematian menunjukkan bahwa mayoritas pasien konfirmasi positif Covid-19 yang meninggal dunia adalah lansia dan dengan komorbid diabetes melitus, hipertensi, dan gagal ginjal," kata Juru Bicara Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi, belum lama ini.
Hal yang menjadi pertanyaan sekarang adalah mengapa gagal ginjal bisa memperburuk kondisi pasien Covid-19 bahkan bisa menyebabkan meninggal dunia?
Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Ginjal Hipertensi dr Aida Lydia, SpPD-KGH mengungkapkan, hal itu karena sistem imun tubuh pasien gagal ginjal lemah dan memungkinkan infeksi yang terjadi tidak dapat dilawan dengan maksimal.
Sementara pasien gagal ginjal yang terinfeksi Covid-19 bukan hanya melawan infeksi Covid-19 tapi juga penyakit gagal ginjal yang memang sudah diderita sebelumnya. Bahkan, karena infeksi Covid-19 kondisi gagal ginjal si pasien menjadi lebih serius.
"Pasien gagal ginjal itu daya tahan tubuhnya atau imunitasnya menurun. Jadi, memang lebih rentan terkena infeksi. Bukan hanya infeksi Covid-19, tapi juga infeksi lain seperti infeksi paru-paru atau saluran kemih," ujar dr Aida saat webinar World kidney Day, Rabu (9/3/2022).
Dia menambahkan ketika si pasien dengan komorbid gagal ginjal terinfeksi Covid-19, infeksi virus Covid-19 ternyata memperparah situasi gagal ginjalnya. Maka fungsi ginjal si pasien pun semakin memburuk.
"Begitu terinfeksi, bagi orang yang sudah dengan gaguan ginjal, bisa makin jelek atau menurun fungsi ginjalnya dan ini yang membuat mereka sangat rentan jika terpapar Covid-19," tutur dr Aida yang juga menjabat Ketua Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI).
Editor: Dyah Ayu Pamela