Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Waka BGN: Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
Advertisement . Scroll to see content

Pastikan MBG Aman dan Tidak Terkontaminasi, Ini Langkah Badan Gizi Nasional

Senin, 20 Oktober 2025 - 15:17:00 WIB
Pastikan MBG Aman dan Tidak Terkontaminasi, Ini Langkah Badan Gizi Nasional
BGN terus memantau kualitas Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). (Foto: BGN)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Badan Gizi Nasional (BGN) terus memantau kualitas Makanan Bergizi Gratis (MBG) dan Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG). Langkah ini dilakukan agar kasus keracunanan MBG yang sempat mencuri perhatian publik tidak terulang kembali.

Salah satu upaya yang dilakukan BGN adalah dengan menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Penjamah Makanan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi serentak di 34 kabupaten/kota seluruh Indonesia. 

Direktur Penyediaan dan Penyaluran Wilayah II BGN, Dr Nurjaeni Ph.D mengemukakan kegiatan ini merupakan implementasi dari Rencana Kerja BGN 2025 serta menjadi langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ketahanan gizi nasional melalui peningkatan mutu pelayanan SPPG. 

“Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan bahwa setiap penjamah makanan memiliki kompetensi dan keterampilan yang memadai dalam seluruh tahapan penyediaan makanan bergizi, mulai dari pemilihan bahan, pengolahan, hingga distribusi kepada penerima manfaat,” ujar Dr Nurjaeni dalam keterangan pers, Senin (20/10/2025). 

Dia menjelaskan kegiatan ini diharapkan menjadi sarana penting dalam membangun kesadaran akan pentingnya higienitas, keamanan, dan keberlanjutan pangan. BGN menargetkan seluruh layanan SPPG bebas dari kasus kontaminasi atau kerusakan pangan dengan prinsip zero case terhadap insiden pangan basi maupun berisiko kesehatan. 

BGN menyiapkan langkah-langkah strategis dalam peningkatan layanan MBG yang mencakup aspek teknis, manajerial, dan kualitas pelayanan. Antara lain, penempatan 5.000 chef profesional dari Indonesian Chef Association (ICA) di SPPG baru untuk transfer pengetahuan dalam pengolahan makanan bergizi dan aman. 
Penerapan wajib Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS) bagi setiap SPPG.

Nurjanei menegaskan, menjadi penjamah makanan bukan hanya tugas teknis, tetapi tugas sosial dan ibadah dalam menyediakan asupan bergizi bagi anak-anak Indonesia menuju Generasi Emas 2045. “Dari dapur SPPG inilah kita menyiapkan generasi cerdas, sehat, dan berdaya saing,” katanya. 

Melalui pelaksanaan bimtek serentak ini, BGN berharap terbentuk jaringan penjamah pangan yang kompeten, beretika, dan berdedikasi, serta menjadi garda terdepan dalam memastikan setiap anak Indonesia memperoleh makanan yang layak, sehat, dan bergizi seimbang. 

Editor: Dani M Dahwilani

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut