Penderita Obesitas di Indonesia Meningkat, Ini Deretan Penyebabnya
JAKARTA, iNews.id - Obesitas merupakan salah satu kondisi malnutrisi yang terjadi di dunia, termasuk Indonesia. Berbeda dengan stunting atau kekurangan gizi kronis, obesitas terjadi karena kelebihan gizi sehingga menyebabkan kelebihan berat badan, serta kegemukan.
Orang yang mengalami obesitas, cenderung juga memiliki sindrom metabolik seperti tekanan darah tinggi, peningkatan gula darah, yang menyebabkan penyakit tak menular (PTM) berbahaya di antaranya penyakit jantung dan diabetes tipe 2.
Tren obesitas di Indonesia sendiri, setiap tahunnya mengalami peningkatan. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas), obesitas pada orang dewasa meningkat dari 10,5 persen di 2007 menjadi 14,8 persen pada 2003 dan terakhir 21,8 persen menurut Riskesdas 2018.
Lalu, apa yang menyebabkan obesitas? Simak informasinya seperti dirangkum iNews.id dari situs kesehatan Healthline, Selasa (6/11/2018).
Genetik
Obesitas ternyata memiliki komponen genetik yang kuat. Sebab, anak-anak dari orang tua yang obesitas memiliki kemungkinan lebih besar mengalami kegemukan daripada dari orang tua yang memiliki berat badan normal. Meskipun demikian, hal paling mempengaruhi adalah pola makan dan gaya hidup yang diterapkan dari generasi ke generasi berikutnya.
Junk Food
Makanan yang diproses atau makanan olahan disebut-sebut menjadi dalang atau penyebab kegemukan. Hal ini karena makanan-makanan tersebut umumnya dicampur dengan bahan aditif, sehingga menyebabkan candu terhadap makanan dan membuat Anda makan secara berlebihan.
Gula
Tak hanya junk food, gula juga disebut sebagai penyebab utama terjadinya obesitas. Sebab, gula dapat mengubah hormon dan biokimia dalam tubuh ketika dikonsumsi berlebihan yang kemudian menyebabkan penambahan berat badan hingga obesitas.
Insulin dan Leptin
Insulin adalah hormon yang sangat penting dalam mengatur penyimpanan energi. Salah satu fungsinya adalah memberi tahu sel-sel lemak untuk menyimpan lemak dan mempertahankan lemak. Tingkat insulin yang tinggi diteliti memiliki peran dalam perkembangan obesitas. Nah, salah satu cara terbaik untuk menurunkan insulin adalah mengurangi porsi karbohidrat dan menambah asupan serat.
Sementara itu, leptin adalah hormon untuk mengontrol rasa lapar Anda. Normalnya, kadar leptin yang tinggi dalam tubuh menyebabkan berkurangnya nafsu makan. Masalahnya pada obesitas, leptin tidak berfungsi sebagaimana mestinya sehingga lebih sulit untuk mengontrol nafsu makan.
Editor: Tuty Ocktaviany